Pages

Yakinlah dengan mimpi-mimpi kita, Percayalah dengan apa yang kita yakini.

Ketika orang-orang di sekitar kita mulai meragukan kemampuan kita, maka satu-satu nya cara untuk tetap bertahan adalah, kita harus yakin dengan diri kita. Orang lain tidak akan percaya dengan kita selama kita sendiri meragukan diri kita sendiri.

Ibu Sri Mulyani (Managing Director of World Bank) : Kiprah kita tak boleh berhenti sebatas wilayah.

Mengingat diri kita adalah manusia dengan kapasitas berfikir yang lebih sempurna, kita memiliki tanggung jawab peran untuk melakukan hal terbaik, tidak hanya di tataran lingkungan sendiri (jago kandang ) melainkan juga berani di luar kandang.

Bapak Roy Suryo (Menpora RI) : Energi pemuda itu seperti tidak pernah ada habisnya.

Menjadi Pemuda adalah sebuah takdir sekaligus pilihan, yang meyakini pilihan adalah ketika kita mau menggunakan energi pemuda itu untuk memberikan manfaat kepada linkungan sekitarnya. Hidup Pemuda Indonesia.

Anies Baswedan Menteri Pendidikan: Pendidikan adalah eskalator peradaban.

Memilih untuk meraih pendidikan setinggi-tingginya demi terciptanya peradaban yang lebih baik bukanlah impian yang salah.

Bapak Dahlan Iskan (Menteri BUMN RI) : Selalu lakukan hal dengan kesungguhan dan ketekunan.

Jika kita merasa pantas memiliki mimpi, maka yakinilah kalau kita pantas meraihny.

Bapak Ruhut Sitompul : Dialog kebersamaan itu tercipta.

Hanya menyapa dan memanggil nama, semuanya terasa akrab, meski terbiasa dibatasi layar kaca.

Saya percaya senyum telah merekat kuat.

Kebersamaan akan selalu menciptakan kesempatan untuk tersenyum lebih hangat, tertawa lebih renyah dan kedekatan persahabatan yang terikat keuat.

Bapak Renald Kasali Tokoh Perubahan Nasional.

Kita jangan kalah seperti bunglon,;Jangan Takut Melakukan Perubahan!..” “Change is the only evidence of life”.

Ahmad Fuadi (Penulis Novel Best Seller Trilogi Negeri 5 Menara): Man Jadda Wa jadda

Jika mau mendapatkan apa yang kita inginkan, pertama adalah usaha, kedua usaha, ketiga juga usaha selanjutnya berdoa dan tawakal kepada tuhan.

Fourm Indonesia Muda (FIM): Kita akan selalu memilih.

Keputusan besar diambil ketika kita tahu bahwa kita pantas tumbuh menjadi pribadi yang mau terus tumbuh dan belajar berjiwa besar.

PPAN : Terpilih untuk memilih

Dalam hidup kita selalu mendapatkan kesempatan untuk memilih, pun juga terpilih untuk memilih.

Keberagaman membuat kita semakin kaya

Keberadaan diri kita di muka bumi ini adalah bagian kecil dari sebuah kekuatan besar yang ada di dunia, bisa benar - benar terwujud jika kita mampu menyatukan setiap bagian-bagian kecil tersebut menjadi satu.

Pemuda harus terus bergerak untuk maju.

Menjadi Pemuda adalah sebuah takdir sekaligus pilihan, yang meyakini pilihan adalah ketika kita mau menggunakan energi pemuda itu untuk memberikan manfaat kepada linkungan sekitarnya.

Menggali nilai-nilai luhur bangsa Indonesia.

Sebagai pemuda yang mencintai tanah airnya, menggalih pemahaman tentang budaya adalah harga mati

GALA DINNER Bersama Jajaran Menteri Kabinet Indonesia Bersatu.

Kepercayaan, kepantasan akan menjadi hadiah bagi mereka yang mengusahakannya.

Membuka senyum adalah anugrah terindah.

Senyum itu pertanda bahwa ada kehangatan dalam bentuk kebahagiaan yang ditularkan.

Iwan Sunito (Miliarder Indonesia di Autralia) : Kata beliau "Ndi, kamu pasti bisa lebih sukses ".

Energi yang di tularkan orang besar memiliki kekuatan besar yang sangat berpengaruh pada kehidupan seseorang.

On Air : Sekali di udara tetap di udara".

Demikan pesan-pesan kebaikan telah terhaturkan, bukan untuk menggurui hanya saling menasehati

Hasrat untuk peduli itu adalah panggilan jiwa.

Menjadi Pemuda adalah sebuah takdir sekaligus pilihan, yang meyakini pilihan adalah ketika kita mau menggunakan energi pemuda itu untuk memberikan manfaat kepada linkungan sekitarnya. Hidup Pemuda Indonesia.

Teladan diri adalah ketika kita mencoba berpenampilan terbaik.

Respect atau menghormati adalah bukan sekedar kita memberi apresiasi kepada orang lain, namun bagaimana kita menghormati diri sendiri terlebih dahulu.

Kekuatan terbesar itu adalah ketika kita mau bersinergi.

Potensi besar itu akan menjadi lebih besar lagi apabila kita mau bersinergi satu sama lain. Tiada hal remeh jika kita mau bersinergi.

Lebarkan sayap silaturahmi, temukan hikmah yang terserak

Ciptakan nilai tambah dimanapun kita berada. Bangunlah jaringan pertemanan sebanyak mungkin.

Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono : Untuk sampai bertemu denganya haruslah memantaskan diri.

Memantaskan diri adalah sebuah persiapan untuk menghadapi kenyataan dari meraih mimpi. Percayalah, persiapan membuat segala hal terasa lebih percaya diri untuk di hadapi.

Satu langkah menuju perbaikan adalah kemajuan.

Lingkungan positif memberi peranan besar dalam pembentukan siapa diri kita. Menjadi baik dan buruk di tentukan oleh lingkungan sekitar kita. Berani maju?? Carilah lingkungan positif.

Kebersamaan selalu memperkaya segala hal.

Hanya orang-orang dekat yang menganggap diri kita adalah bagian hidupnya--- yang mau merasakan susah dan senang bersama.

Kekeluargaan itu penting karena disitulah cinta bersemayam dan berkembang.

Saling mengisi, saling menggenapi adalah alasan adanya kebersamaan. Disitulah kita seharusnya tumbuh bersama.

Sebuah makna TEAM (Together Everyone Achieve More)

Dua tangan lebih baik dari satu tangan, tiga tangan lebih baik dari 2 tangan, semakin kita mampu berkolaborasi dalam sebuah team. Memberikan kita kesempatan berkembang lebih cepat.

Kemenangan itu bukan milik aku atau kamu tetapi milik kita.

Keberhasilan itu di ukur bukan dari hasil yang di raih saja melainkan dari pelajaran- pelajaran berharga yang di peroleh selama proses percapaianya.

Bapak Elmir Amin pendiri Forum Indonesia Muda (FIM) : Habiskan Jatah Gagalmu

Kegagalan ada batasnya, begitulah kata beliau. Jika ingin tau bagaiamana menentukan masa depan suatu bangsa bisa di lihat dari bagaimana pemudanya sekarang.

Memiliki cita-cita mulia salah satunya adalah menjadi bermanfaat.

Pertanyaan yang susah di jawab oleh diri kita adalah “Apa yang telah kita berikan kepada sesama?”

Yakinlah dengan mimpi-mimpi kita, Percayalah dengan apa yang kita yakini.

Ketika orang-orang di sekitar kita mulai meragukan kemampuan kita, maka satu-satu nya cara untuk tetap bertahan adalah, kita harus yakin dengan diri kita. Orang lain tidak akan percaya dengan kita selama kita sendiri meragukan diri kita sendiri.

Minggu, 27 Oktober 2013

NFEC (National Future Educators Conference) USBI Jakarta 26-27 Okctober 2013







Education is not only about Schooling but also about learning


 

Jakarta selatan, 26 Okktober 2013 


Pemuda adalah generasi emas untuk sebuah perubahan yang besar, karena dengan langkah dan terobosan nya, pemuda mampu menciptakan gebrakan-gerbrakan luar biasa tiada tara.

Aku memulai tulisanku kali ini dnegan ungkapan diatas. Sebelumnya Aku ceritakan tentang agendaku kemarin di Kampus Universitas Siswa Bangsa International  (USBI) di Jakarta. Adalah NFEC (National Future Educators Conference).

National Furute Educators Conference 2013 adalah sebuah acara konferensi yang membahas tentang Pendidikan . Program ini adalah garapan dari Youth ESN (Educators Sharing Network) yang merupkan komunitas anak muda yang miliki misi untuk perubahan kondisi pendidikan Indonesia yang lebih baik.

Youth ESN Percaya bahwa setiap orang dapat menjadi pendidik, apapun latar belakang mereka. Program ini di cetuskan oleh beberapa mahasiswa Fakultas Pendidikan Universitas Siswa Bangsa International (USBI) dan kini pesan tentang pendidikan yang sudah disebarkan sudah sampai kebanyak daerah di Indonesia.

Akupun sangat tertarik untuk mengikuti program ini, meski background ku bukan dari fakultas pendidikan, walaupun aku maha siswa sastra Inggris bukan pendidikan bahasa inggris tetapi aku merasa satu nafas dengan tujuan mulia program ini yaitu ingin ikut berkontribusi dalam dunia pendidikan di Indonesia.

Aku memiliki background pendidikan yang lumayan terasa pahit getirnya. Aku merasa ingin ikut terlibat dalam forum Muda Ini dimana aku akan merasa bahagia jika dalam proses berlangsungnya peran pemuda dalam membahas ini aku ada ditengah-tengah mereka. Satu hal yang sangat menarik buat event ini adalah temanya “What Would Youth (Educators Do)”. Ini adalah kalimat Tanya retoris yang seharusnya para pemuda tahu apa yang harus di lakukan ketika pertanyaan itu sampai menjadi tema yang di angkat.



Acara NFEC (National Future Educators Conference) 2013 ini di ketuai oleh seorang  mahasiswa Universitas Siswa Bangsa International (USBI), beliau adalah Hana Sofiana. Di pagi itu merupakan sesi pembukaan. Di Banner bagian depan terpasang spanduk besar bertuliskan “NFEC (National Future Educators Conference) 2013” lengkap dengan temanya “What Would Youth (Educators Do)”.

Turut hadir juga ditengah-tengah acara tersebut beberapa notable speakers yang dipersiapkan untuk mengguncang isi ruangan dengan pemaparan-pemaparan luar biasanya. Pertama beliau adalah Zurhaeni Abas, beliau adalah tokoh perwakilan Universitas Siswa Bangsa International. Melalui Speech-nya , beliau memaparkan tentang keadaan pendidikan di Indonesia kaitannya dengan peran pemerintah. Beliau menyampaikan bahwa beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh pemuda sebagai pendidik adalah Integrity, Intelectual Capasity, Team Work, Analitical Problem Solving.

Lain halnya dengan Mas Yosea, Pendiri Youth ESN (Educators Sharing Network) ini dengan penuh antusias menyambut seluruh peserta acara NFEC 2013 tersebut dengan antusias serta engan gesture yang khas dan penuh percaya diri, mantap dalam menyampaikan latar belakang ide pendirian Youth ESN ini adalah karena salah satunya ingin mempersiapkan generasi muda dalam menghadapi Isu ASEAN Community. 
Sempat juga  di dalam penyampaiannya, laki-laki yang akrab di sapa dengan mas Yosea Kurniawan ini menyampaikan dengan sangat bijak dua baris kalimat pembakar semangat untuk pendidikan. “ Education is not about schooling but about it`s about Learning”  learning yang berarti belajar dan kabar baiknya belajar adalah bukan melulu cuma di kampus, di sekolah atau di institusi resmi tetapi bisa dimana saja. Jika aku di ijinkan untuk menyampaikan sesuatu yang menarik dari baris kalimat pertama tersebut adalah aku tertarik dengan kata “education” dan “Learning”. Karena kata kunci tersebut akan menjadikan kita manusia pembelajar sejati yang akan mendidik diri dan mendidik masa depan. Irulah semburat pesan yang coba aku tarik dari penyampaian tokoh penggas Youth ESN ini. Dan hal lain lagi yang tidak kalah menariknya yaitu kalimat bijak“Education is not merely about learning, but it is about the way of life itself”. Yang dikatakan oleh mas Yosea Kurniawan.

Pemateri yang ketetiga yaitu, Miss Cheril , perwakilan dari Mc Kinsey & Company beliau adalah salah satu pemapar materi pada acara Youth ESN tersebut. Melalu pemapannya beliau. Kami mengetahuai beberapa point penting dari benang meraha yang coba di tarik dari sebuah pembahasan tentang pendidikan, peran pemuda dan sector pemerintah sebagai pelaksana dalam pendidikan. Sungguh sangat luar biasa moment saat itu karena selain berpaduan notable Speakers tersebut ditambah pula dengan kolaborasi yang begitu apik dari duo Master of Ceremony. Jargon yang disematkan untuk kami saat itu adalah Muda, Mendidik, membangun bangsa. Seisi ruangan seolah bergemuruh Jargon yang di guncang oleh semngat pemuda pendidik yang terdengar kompak.


******************************************
Acara selanutnya kami mendapatkan sebuah isu buat di diskusikan yaitu tentang pertanyaan besar yang di ajukan oleh pembawa acara. Yaitu yang pertama “ Apa yang pemuda bisa lakukan untuk mengatasi permasalahan pendidikan dengan ketenagakerjaan di Indonesia?” dan pertanyaa kedua “Apa yang pemuda minta dari pemerintah untuk mengatasi permasalahan di Indonesia”. Setelah mendengar kan Master of ceremony membacakan pertanyaan tersebut, kami di minta untuk membuat kelompok diskusi. Dua pertanyaan tersebut diatas menjadi menu untuk diskusi kami. Kami pun membuat kelompok sekitar 9-10 orang yang tidak lain adalah peserta acara NFEC (National Future Educators Conference) 2013 tersebut.



Kami di beri waktu sekitar 20 menit untuk membahas 2 pertanyaan besar tersebut, dan akhirnya kamipun mampu membuat jawaban dari 2 pertanyaan yang di ajukan tersebut yang di tulis di sebuah kertas buram ukuran kurang lebih 50 cm X 50 cm. Kami sebagai para peserta memaparkan penjelasan kami, acara yang saat itu sedang di handle oleh Ms Cheril , perwakilan dari Mc Kinsey & Compan tersebut. AKhirnya berlangsung lancar dan otak kami benar-benar merasa mendapatkan brainstorming  yang begitu bermanfaat sekali, “I am so amazed to hear your explanation, I am proud of being here with you, you are so inspiring me” begitu ucap perwakilan dari Mc Kinsey & Company, Ms Cheril dengan terkagum-kagum.

******************************************
Agenda selanjutnya adalah Coffe break, agenda ini tidak akan aku lewatkan. Karena inilah saat yang tepat untuk istirahat sambil meminum the manis (Walaupun namanya Coffe Break tapi aku minumnya the karena tidak suka meminum kopi ), di sesi ini saat nya aku mencari kawan dan mempraktekan isi buku Dal Carnegie, “How to win and Influence pople”. Aku mencari sebanyak-banyak nya teman karena aku percaya di acara NFEC (National Future Educators Conference) 2013 ini, para peserta adalah mahsiswa terpilih yang luar biasa. Aku pun membagkan kartu nama, bertukar nomer hand phone, sesekali berdiskusi tentang beberpa topic sambil ditemani minum the. Sungguh moment yang luar biasa. I am happy being there, absoulutelly.

**********************************************
Selajutnya adalah agenda pemaparan “ Call for Paper “, saat itu adalah pemaparan tentang Isu Sosial. Setiap dari para peserta di minta untuk berkumpul sesuai dengan bidang nya. Waktu itu aku masuk dalam bidang kajian sosial. Tema yang di angkat dalah tentang isu sosial yang merupakan masalah sosial di daerah Surabaya. Pemaparan makalah tersebut bertajuk “ Ayo Sinau, rek . Poryek Sosial Bagi Anak-Anak Pinggiran Kota Surabaya” yang merupakan master plan projek garapan Forum For Indonesia. Hal yang paling menarik dalam sesi ini adalah, pembicarannya adalah sahabat sendiri yaitu Handika Surbakti.

Dalam sesi ini kami membahaa tentang permasalahan masyarakat yang menjadi PR besar untuk pemuda Indonesia. Kami menyoroti masalah sosial ini lebih kepada isu pendidikan anak-anak di masyrakat sekitar kawasan Gang Doli Surabaya yang terkenal sebagai kota Prostitusi. Kami pun berdiskusi banyak setelah sebelumnya di paparkan langsung oleh sahabtku Handika Surbakti. Sesi diskusi seolah hidup karena pertanyaan-pertanyaan kritis dan membangun telah di ajukan oleh beberapa mahasiswa.

******************************************
Agenda berlangsung dengan sangat hidup, hngga akhirnya tiba jam ISHOMA (Istirahat, Sholat dan Makan), setelah kami melakukan ritual tersebut, kami di minta panitia untuk masuk ke dalam ruangan Auditorium  Universtas Siswa Bangsa (USBI) untuk mengikuti talk show yang bertajuk “Employers, Education, providers and youth Live in the parallel Universe”. Dari panitia sudah menyiapkan beberapa pembicara luar biasa. Mereka yaitu Bapak Boedi Soedjipto, Phd , Beliau adalah Human Resource Ambassador. Selanjutnya juga ada Ibu Retno sebagai perwakilan DIKTI (Pendidikan Tinggi) yang menjelaskan tentang SINDIKER (Sistem Informasi Pendidikan dan Dunia Kerja). Dan yang terakhir adalah Mas Angga Dwi Marta, beliau adalah Youth Advocate di PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa). Waktu itu adalah yang ke 2 kalinya aku bertemu dengan beliau karena sebelumnya aku sudah pernah bertemu dengan beliau di sebuah acara International yang bernama JMUN ( Jakarta Model United Nations).

******************************************
Setelah mendengarkan banyak sekali materi dari Talk show pada hari itu. Aku merasa mendapatkan banyak sekali pencerahan. Aku merasa menjadi tahu tentang beberapa hal untuk pemuda dalam kontribusinya terhadap pendidikan. Acara NFEC (National Future Educators Conference) 2013 ini benar-benar memberikan begitu banyak pengalaman, begitu banyak kesempatan dan begitu banyak peluang menciptakan jaringan pertemanan. Big Thanks to all committees that had managed this event well.

*********************************************
Agenda selanjutnya adalah istirahat dan Sholat Ashar, aku ingat sewaktu sholat Dhuhur tadi aku sudah sekaligus menjamak Qoshor untuk sholat Ashar, Sehingga pas Istirahat kedua aku menanfaat kan sepenuh hati untuk bersilaturahmi kepada teman-teman baru yang berasal dari perwakilan Universitas yang adal di Indonesia. Akau masih tetap melakukan aktivitas berbagi kartu nama. Aku respect dengan beberapa teman baruku di acara tersebut. Terima kasih tuhan memberiku sebuah kesempatan untuk bertemu dengan para pemuda pilihan yang ikut di acara tersebut Aku belajar banyak hal dengan mereka.

**********************************************
Setiap kali selesai istirahat acara kami lanjutkan dnegan Study Case dengan tajuk “Inside the Education, Employment” kami berdiskusi banyak hal tentang Pendidikan dan system nya yang ada di Indonesia, kita berdiskusi tentang selah kekurangan yang ada di dalam system pendidikan di Indonesia dan menjadikan sebagai pemebahasan untuk mencari sebuah solusi. Kami deberi waktu sekitar 1 jam untuk berdiskusidan selanjutnya kami deibagi menjadi 7 kelompok dalam satu ruangan dan setelah itu kami di minta untuk mempresentasikan hasil diskusi kami kepada teman-teman. 

Diskusi kala itu berlangsung saat seru, lucu tetapi penuh dnegan nuasa moral yang mendidik dikarena kami mebahasa banya aspek pendidikan dalam berbagai bidang.

Setelah beberapa dari kami merasa cukup berdiskusi banyak hal tentang pendidikan maka selanjutnya kami melakukan sesi photo bersama antara para peserta dan para panitia. Setelah itu dilanjutkan beristirahat untuk agenda selanjutnya yaitu agenda Malam Keakraban. Dalam agenda ini kami para peserta di haruskan untuk bisa berkumpul dengan peserta lain yang sebelumnya tidak mengenalnya, selanjutnya kami di minta untuk sharing tentang kegiatan-kegiatan komunitas yang pernah atau sedang di ikuti. Kami merasa moment tersebut adalah benar-benar moment yang mengakrabkan satu sama lain. Keakraban yang kami bangun terasa semakin dekat dan begitu mantap karena kami di temani dengan hidangan makan malam serta jajanan yang sudah di siapkan oleh panitia. 


 


Malam keakraban tersebut kami akhiri dengan sesi berbagi hadiah. Untuk sesi ini di pimpin langsung oleh Kakak Yosea Kurniawan, ketua Youth ESN (Educators Sharing Network) yang membawahi NFEC (National Future Educators Conference) 2013. Aku bahagia teramat sangat,

Sekali lagi, Eucation is not only about Schooling but also about learning

“ Pemuda, Mendidik membangun bangsa !!!!” . Jargon acara NFEC (National Future Educators Conference) 2013 ber.gemuruh di hatiku
 

Sang Pembelajar.

Kamis, 24 Oktober 2013

Dimana saja, kita perlu belajar

Catatan 31 oktober 2012 silam,

 
Berada di tengah para Profesor dan Doktor, mereka sungguh sangat luar biasa 




Aku memang memiliki ketertsrikan dalam melakukan kegiatan dalam team work di dalam suatu kepanitiaan, meski sedikit banyak peranku tidak terlalu signifikan, tetapi setidaknya dari situ aku menemukan sebuah pengalaman baru.

Di suatu kesempatan aku mendapatkan sebuah pesan singkat dari salah seorang Dosenku, beliau bernama Rizky Februansyah , secara administratif kampus beliau menjabat sebagai kepala Program studi S1 Sastra Inggris Universitas Jenderal Soedirman. Lewat pesan tersebut beliau meminta Aku untuk menjadi perwakilan kampus Sastra Inggris untuk terlibat di dalam kepanitiaan  peringatan Dies Natalis FISIP Universitas Jenderal Soedirman. Saat itu aku diminta beliau untuk mencari perwakilan dari mahasiswi Sastra Inggris.

Saat itu aku membalas sms beliau , “Bagaimana kalau Andhita Yedi Pramanik saja, bapak”. Lewat pesan singkat itu aku tahu bahwa bapak Rizki sepertinya sedang sibuk sekali. Setelah beberapa jam kemudian aku dapat sms dari beliau “Silakan mas Andi. Silakan hubungi dia. Nanti kapan bisa briefing sebentar?” balasan pesan singkat dari Bapak Rizki.


Aku pun di minta beliau untuk menghubungi Andhita supaya ikut serta menjad perwakilan prodi. Ada alasan kenapa Aku merekomendasikan Andhita Yedi Pramanik. Selain karena kinerja yang bagus di dalam kepanitaan dan rapih,  dia juga mahasiswa yang terhitung cerdas dan aktiv dalam beberpa kegiatan kampus dan UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa). Kami berdua juga pernah menjadi perwakilan dari kampus sastra Inggris untuk mewakili kompetisi MAPRES (Mahasiswa Berprestasi ) untuk tingkat Fakultas ISIP (Ilmu Sosial dan Ilmu Politik). Dari beberapa pertimbangan aku merasa Andhita cocok menjalankan amanah yang di berikan oleh bapak Rizki tersebut.

*********************************

“Seminar Nasional “ Transformasi Sosial Budaya dan Politik di Indonesia Dalam rangka Dies Natalis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Jenderal Soedirman ke XXVII Purwokerto, 31 Oktober 2012 “ demikian tulisan yang tercantum di surat edaran fakultas yang aku baca ketika aku dan andhita bertemu dengan bapak Rizki untuk membahas tentang ringkasan kegiatan tersebut.

Dari diskusi tersebut kami diminta siap ketika mendapatkan pemberitahuan dari pihak Fakultas. Kami di pilih dari Prodi sebagai Liason Officer (LO) untuk mendampingi seluruh peserta acara Dies Natalist tersebut. Acara yang di usung untuk merayakan acara  Dies Natalis lebih  berbasis pada riset dan makalah.  Untuk peserta acara tersebut ada internal dan Eksternal . Untuk yang dari Internal yang di Undang adalah kajur dan Kaprodi seluruh fakutas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik sedangkan untuk yang Eksternal peserta terdiri dari tamu undangan  dan pemakalah dari berbagai Universitas yang kebanyakan adalah dosen dan para professor serta peneliti.

*********************************

Waktu pun berlalu aku mendapatkan sms dengan nomer tak bernama atau nomer baru.

“Salam, kami dari panitia DIES NATALIS FISIP 2012” bermaksud meminta konfirmasi untuk kesedian menjadi panitia dalam acara tersebut. Di mohon mengirim nama lengkap dan NIM untuk keperluan pembuatan sertifikat. Balas ke nomer ini”. Aku langsung membalas pesan tersebut dengan format ANDI YANTO F1F010063. Aku tau bahwa sms tadi adalah sms dari panitia fakultas. Sepertinya Andhita juga mendapatkan sms yang sama.  Mereka mendapatkan no kami dari data base yang di berikan oleh pihak oleh kaprodi kami.

Kami pun mulai berproses, kami beberapa kali mendapatkan undangan baik secara formal berupa surat atau non formal melalu sms jarkom (Sms ke banyak) dari pihak fakultas untuk menghadiri rapat koordinasi. Kami rapat di ruang dekanat Fisip bersama seluruh panitia dari administrasi kampus serta  dengan para pewakilan jurusan lain.

Aku mengamati dengan seksama jalanya rapat di tataran birokrasi Fakultas dalam rapat acara Dies Natalis ini. Di situ kami belajar banyak hal. Ternyata kepanitiaan yang di jalankan oleh pihak birokrasi Kampus sangat berbeda dengan yang di kerjakan oleh mahasiswa. Seperti misal hal yang yang paling mencolok adalah ketika kampus akan mengadakan acara maka hampir di pastikan semua akan berjalan dengan baik dan memiliki dukungan dana yang memadai aias sudah memiliki Anggaran.

Berbeda halnya dengan konsep-an mahasiswa kebanyakan ketika mengadakan acara atau event tertentu, dana dan keperluan lain serba di usahakan oleh anggota kepanitiaan itu sendir, hamper semua harus mandiri, pun jika ada bantuan dana proposal itu adalah bonusnya. Dari perbandingan di atas biasanya kami lah yang dari mahasiswa yang harus berusaha lebih kreatif yaitu dengan mealakukan sebar proposal ke banyak instansi. Mengurus peminjaman dsb. Sedang di kepanitian kami semua sudah beres, Perlengkapan sudah ada, gedung juga sudah ada dsb, untuk pemberitaan dan iformasi ada humas kampus nya, Program sudah jelas, untuk konsumsi dengan makanan berkelas. Semua beres dan kami sebagai LO Cuma di minta belajar jadi orang yang ramah.

Tibalah hari H tanggal 31 Oktober 2012. Tepat hari Rabu pagi pukul 06.30 WIB kami seluruh panitia sudah bersiap utuk segera mengurus semuanya, kabut masih meyelimuti jalanan di daerah kampus kami. “Andi, dimana? Ayo cepat” sms dari Andhita Yedi Pramanik masuk ke hand phonku. Aku segera mempercepat jalanku. Andhita waktu itu sepakat untuk berangkat bareng. Dia menunggu aku di depan persimpangan dekat lapangan Grendeng, Purwokerto. Aku balas, “Iya OTW (On The Way)”. Dia membalas lagi “kamu di mana?” belum sempat aku membalas, dia sudah melihat ku dari kejauhan karena kebetulan jalanan yang aku lewati dengan jalan kaki itu lurus dan Andhita menunggu juga tepat menghadap ke arah aku berjalan. Akhirnya kamipun berangkat bersama  menuju  ke Aula kampus FISIP untuk mulai berkolaborasi  dengan angota panitia lainya.

Ketika acara berlangsung, kami para LO di wajibkan untuk bertugas sebagaimana mestinya, yaitu sebagai Liason Officer (LO) atau Pendamping peserta. Waktu itu masih pagi dan sesi diskusi serta presentasi belum di mulai, jadi kami di tugaskan untuk membantu panitia. Waktu itu aku memilih menjadi bagian yang menyambut para tamu karena aku lebih nyaman bertemu dengan orang sambil tersenyum hangat. Tamu  berdatangan  dari berbagai universitas di Indonesia. Ke banyakan dari mereka adalah para peneliti dan professor atau guru besar.

Kami bahagia karena berada dekat secara langsung dengan perkumpulan kaum intelek/berilmu, mereka rata-rata S3 dan Profesor. Aku di dalam hati bergumam berterima kasih kepada bapak Rizki Februansyah yang telah mempercayakan kepada aku untuk terlibat di dalam kepanitiaan ini. Tamu – tamu dan beberapa orang penting datang, mereka telah hadir dan beberapa diantaranya juga  terlihat telah siap dengan berkas-berkas makalah ayang akan di presentasikan nantinya.

Acara dimulai dengan sambutan dari ketua panitia, Bapak dekan Fakultas ISIP UNSOED pada saat itu yaitu bapak Muslikhudin, kemudian di lanjutkan dengan bapak Pembantu Dekan Tiga, Bapak Andiantono, beliau memiliki kemiripan nama dengan aku, beliau Andiantono, sedangkan aku Andi Yanto, sekilas terdengar sama. Dan terakhir sambutan dari bapak rector Unsoed bapak Edi Yuwono Phd

Saat acara berlangsung kami para LO memnag benar-benar bekerja multi tasking alias mengerjakan banyak tugas yang berbeda dalam satu waktu. Kami terbagi ada yang menyambut tamu, ada yang mencatat kehadiran. Mengantar tamu yang akan ke toilet dsb. Pokoknya kami berusaha semaksimal mungin dalam hal pelayanan.

Saat penerimaan Tamu



Saat itu ada tamu yang baru datang, Aku pun segera mengantarkannya ke tempat duduk yang paling depan karena waktu itu masih kosong. Setelah memastikan bahwa semua peserta telah menempati tempat duduk kamipun kembali menyimak isi sambutan bapak dekan. Ketika sedang hikmat mendengarkan sambutan dari bapak dekan, tiba-tiba aku mendengarkan suara sirine seperti ambulan seolah menuju kami di acara dies natalis, suara itu semakin dekat dan semakin dekat.
Saat Ibu Rustriningsih berfoto bareng jajaran dosen kampus, bapak urutan ke 3 dari kiri adalah bapak Rizki Februansyah, dosen yang mempercayai Andhita dan Aku untuk jadi panitia.

Karena aku penasaran mencoba keluar melihat kearah pintu gerbang yang berbatasan langsung dengan jalan raya. Tiba-tiba dari depan pintu gerbang sebuah mobil polisi dan 2 motor Harley Davidson belok kearah kami dan memasuki kampus menuju di Aula tempat acara berlangsung. Tepat di depan pintu Aula mobil polisi yang mengkilap yang beserta 2 motor Gede Harley Davidson berhenti semuanya ber plat motor warna merah.

Aku masih bingung siapa orang yang ada didalam mobil tadi, tiba-tiba salah seorang berbadan tegap berpakain rapi dengan rambut cepak dan klimis minyak membukakan pintu mobil tersebut. Keluarlah sosok perempuan paruh baya berjilbab warna ping dari mobil tersebut, sementara di dalam Aula masih berlangsung pidato dari napak dekan.

Sosok perempuan tadi terlihat begitu di segani, begitu di hormati, Aku melihat ada emblem yang tersemat di pakaian beliau tetapi aku tidak jelas membacanya. Kala itu Aku melihat beberapa dosen menyalami beliau aku belum tau siapa gerangan perempuan tersebut, Aku yang bertugas menyambut tamu langsung menuju ke arah beliau, “Assalamualaikum Ibu, Silakan saya antar ke tempat duduk yang sudah di siapkan” ucapku mempersilahkan perempuan paruh baya tersebut dengan sopan.”Terima Kasih, mas” balas beliau. “Ibu, terima kasih berkenan hadir di acara kami” balasku lagi sambil mengantar beliau duduk. Aku melihat beberapa orang memberi tanda dengan tangannya seolah menyuruh aku mengantarkan perempuan tersebut ke bagian kursi paling depan, segera saja aku kasih aba-aba mengangguk yang berarti aku mengiyakan pemberitahuannya.

Segera aku antarkan perempuan tersebut menuju deretan kursi yang paling depan. Di Saat yang sama Bapak dekan menyampaikan sambutan langsung kepada perempuan tadi, “Selamat Datang Ibu Rustriningsih, terima kasih telah menyempatkan hadir di tengah-tengah kami” begitu ucap bapak dekan FISIP kala itu. Aku baru sadar ternyata beliau adalah Ibu Rustringsih , beliau adalah wakil gubernur Jawa tengah periode 2008-2013, beliau adalah alumni FISIP UNSOED pada tahun 1991 lalu melanjutkan S2 di UGM beliau menjabat sebagai kepala bupati kebumen tetapi tidak selsai karena harus mendampingi  sebagai wakilnya Bapak Bibit Waluyo yang pada saat itu sebagai Gubernur Wakil Gubernur. Saat itu aku baru sadar, ternyata beliau perempuan yang namanya tercantum sebagai Wakil Gubernur Jawa tengah.
Acara sambutan-sambutan telah selesai, kami para panitia yang merupakan perwakilan prodi terpilih mendapatkan kesempatan berfoto bareng dengan Ibu Rustriingsih. Kala itu, banyak sekali dari wartawan yang masuk untuk meliput berita. Bahkan tak sedikit juga dari lemabaga Pers Mahasiswa, mereka memanfaatkan moment tersebut sebagai laha informasi buat mereka beritakan.
Setelah berfoto bareng aku berrmaksud meminta file foto kami saat berfoto bareng dengan Ibu Rustrianingsih Wakil Gubernur Jawa Tengah itu, karena aku berniat membuat sebuah diari dan fotonya sebagai kenang-kenangannya,. Namun entah karena suatu hal apa yang aku tidak tau, aku tidak bisa mendapatkan file photo tersebut sampai saat tulisan ini buat.

Setelah sesi sambutan dan Photo session selesai segera kami langsung melakukan pembagian tugas, waktu itu kami para LO telah di bagi menjadi  beberapa team beserta ruanganya, setiap dari kami aka nada beberapa pemakalah dan satu moderator. Tugas LO adalah membantu suksesnya jalanya diskusi dan presentasi. Aku mendapatkan ruang 9  bersama para pemakalah mereka adalah :
1.         Dr, Alvian Rachmat Eko.Sos (UNS)
2.       Dr. Ayuning Budiati, S.sos.Msi (Untirta)
3.       Bambang Tri Harsanto S.Sos M.si (Unsoed)
4.       Idah Hamidah SS.M.Hum (Unsoed)
5.       Dr. Deddy T.Tikson S.Sos.Msi (UNHAS)
6.       Amni Zarkasy s.sos.M.si (UNDIP)
7.       Yusi ika S.sos. Msi (Undip)
8.       Dr. Hardiansyah S.Sos. Msi (Universitas Bina Darma Palembang)

Saat diskusi sedang berlangsung.
Aku kala itu sebagai LO yang bertugas mencatat waktu dan mencatat poin-poin penting pun turut di ajak diskusi dengan mereka, Aku mengamati cara berdiskusinya orang-orang dengan hirarki pendidikan yang cukup tinggi, ternyata sangat berpengaruh pada kualitas diskusi itu sendiri. Sebagai contoh aku sebagai mahasiswa juga terkadang memikirkan bagaiman membuat diskusi itu effektif, ketika berada dalam rapat, perbedaan pendapat itu pasti, biasanya kami seolah mau menang sendiri, tetapi itu berbeda dengan mereka, gelar Profesor dan Doktor , Magister ternyata tidak sekedar gelar yang melekat pada diri mereka, namun kapasitas berfikir mereka juga menyeimbangkan beratnya gelar ini. Bangga berada di tengah-tengah kebersamaan mereka penuh dengan nuansa ilmiah dan diskusi yang teratur.

Saat itu aku terlalu Asyik dalam diskusi yang di sampaikan oleh salah satu pemakalah, tema ang diangkat adalah tentang kebijakan public untuk transformasi budaya. Aku terkesima menyaksikan diskusi antara Profesor, doctor, dan magsiter ini. Aku belajar banyak hal disini
Terima Kasih Ya Allah.

3 in ONE, Tiga dalam satu ( Belajar )

Kamis, 24 Oktober 2013


Aku menantikan senja, supaya cepat berangsur digantikan langit magenta dengan sinar keemasan yang berderai di ufuk barat. Karena aku tahu pasti itu moment yang syahdu untuk mendengarkan suara-suara penyeru yang mengagungkan asma Allah. Di situ aku pasti akan menemukan ketenangan lantaran sholat Maghrib yang akan aku tunaikan.

Alhamdulilah setelah menunaikan sholat magrib tadi aku begitu merasa tenang setelah sebelumnya memikirkan tentang pembelian tiket sebuah kereta Api.

Kamis, 17 Oktober 2013

Proposal Hidupku


Seindah-indahnya rencana kita  sebagai manusia maka masih lebih indah rencana Allah untuk kita .

Ibu Tribuana Sari, Aku sangat kagum dengan beliau. Di kampus beliau lebih akrab di panggil dengan sapaan Bu Nana. Beliau adalah dosen bijak yang setiap kata-katanya sungguh memikat. Penuh bahasa sastra yang kental dan berenergi. Kalau berbicara tak sedikit referensi dari buku-buku hebat yang beliau keluarkan, kadang nama-nama tokoh dengan kutipan pembakar semangatnya menggeparkan seisi ruangan di kelas kami di tambah dengan kualitas bahasa yang memikat membuat aku terkagum-kagum mendengarkannya.

Ruangan kelas kami di penuhi dengan suara yang membakar motivasi untuk meyakainkan mimpi-mimpi kami sebagai mahasiswa. Hampir di setiap sesi mata kuliah HRD (Human Resource Development) aku  lebih merasa  seperti mengikuti sebuah seminar atau Training motivasi. Aku sangat bahagia mendapatkan  mata kuliah tersebut di semester tujuh ini. Seolah  ingin setiap hari aku mendapatkan kelas yang seperti training dan motivasi tersebut. Karena Aku merasa mendapatkan suntikan motivasi.

Selasa, 15 Oktober 2013

Press Release : SEF UNSOED ambil bagian dalam “Youth Participation in Ending Crisis” Jakarta Model United Nations 2013.


SEF UNSOED  mengirimkan 3 delegasi dalam ajang bergengsi Jakarata Model United Nations  2013 atau JMUN 2013,

 

Seperti tak pernah lelah berkontribusi untuk kampus, mendulang prestasi, SEF UNSOED mengirimkan kembali delegasi dalam sebuah acara Jakarta Model United Nations (JMUN) 2013 yang  merupakan simulasi sidang PBB yang bertaraf internasional pertama di Indonesia yang diselenggarakan oleh ISAFIS (Indonesian Student Association for International Studies)  yaitu sebuah organisasi pemuda yang bergerak dalam isu hubungan internasional dan terdiri dari mahasiswa dari beragam universitas dan jurusan yang tersebar di Jakarta.


            Ajang ini merupakan ajang bergengsi Internasional untuk kali ke 3 setelah sebelum nya diadakan JMUN 2011 kemudian JMUN 2012 dan pada kesempatan kali ini JMUN 2013 yang mengusung tema “Youth Participation in Ending Crisis”, Perhelatan yang digelar di Jakarta pada 17-20 Juni lalu merupakan forum bergengsi yang mempertemukan pelajar  dan mahasiswa dari seluruh penjuru tanah air dan telah di ikuti oleh sekitar  250 delegasi dari seluruh penjuru tanah air bahkan dari international pun ikut ambil bagian dalam forum ini.

Yang menjadi bagian penting dari Forum simulasi sidang PBB ini adalah forum ini menawarkan sebuah kesempatan unik untuk merasakan tantangan dalam bernegosiasi international dan dalam hal diplomasi. Para peserta (yang disebut dengan delegasi dengan ketentuan berpakaian standar diplomat) akan berperan sebagai perwakilan dari anggota PBB. Sepanjang konferensi, delegasi akan dapat mengetahui cara kerja PBB dengan secara aktif berpartisipasi dalam penyelesaian isu-isu global yang penting (resolution) untuk kemudian dilakukan sebuah mekanisme menuju Konsep Resolusi (Draft Resolution). 

Tidak hanya itu dalam ajang bergengsi ini, mereka akan di alokasikan dalam masing-masing fokus masalah selama conference berjalan  yang disebut Council, terdapat 5 councils yang ada pada sesi Conference, yaitu Asia Pacific Economic Cooperation (APEC),  World Trade Organization (WTO), World Health Organization (WHO), United Nations International Children Education Fund (UNICEF), dan North Treaty Atlantic Organization (NATO).


Setelah sebelumnya   2 pengurus SEF resmi terpilih menjadi Campus Ambasador / Duta Kampus Universitas Jendral Soedirman untuk acaraa JMUN 2013 oleh panitia dari ISAFIS (Indonesian Student Association for International Studies) yaitu Andi Yanto dan Meliana Moga Yulfita, mereka merasa masih ingin berkiprah dalam forum bergengsi itu yang kemudian akhirnya lolos seleksi untuk menjadi delegasi dalam acara tersebut.

Kali ini menjadi sebuah kebanggaan untuk SEF (Student English Forum) UNSOED karena   bisa berkontribusi mengirimkan delegasinya, yang sebelumnya juga SEF UNSOED telah mengirimkan delegasinya  pada acara serupa di UNDIP bernama DMUN (Diponegoro MUN ) yaitu Taufan Aziz Ashar dari (Library and Facilities Departement) sebagai delegasi International Maritime Organization (IMO), di ajang JMUN 2013 ini SEF mengirimkan 3 delegasi yaitu Andi Yanto (Public Relations SEF) mewakali negara Kuwait di council World Trade Organization (WTO), Meliana Moga Yulfita (Media Department SEF) mewakili negara Honduras di council World Health Organization (WHO), dan Baharudin Harya (Public Relations SEF) mewakili negara Luxembourg di council World Trade Organization  (WTO). Mereka mengaku sangat bahagaia karena bisa mengikuti forum bergengsi JMUN 2013 yang telah menyita banyak persiapan .


Adapun untuk agenda dari JMUN 2013 kemarin adalah sebagai berikut: di awali dengan rangkaian agenda Pre-Event (Calling for School/Campus Ambassador dan Calling For Volunteer), Conference (yang merupakan acara inti dari tanggal 17-21 Juni 2013),  dilanjutkan Social Events (Opening Ceremony, Committee Dinner, Cultural Night, Closing Ceremony, dan After Party), serta Side Event (yang terdiri dari Parallel Discussion dan City Tour). dan di akhiri dengan  photo session untuk seluruh panitia dan delegasi international.


“Saya sendiri mengikuti acara ini karena ingin mengikuti perkembangan global karena ingin melihat perkembangan dunia saat ini, karena seyogyanya mahasiswa harus memiliki pemikiran luas dan wawasan yang mengglobal untuk mendukung pemikiran visioner” ujar  salah satu delegasi dari SEF UNSOED, Baharudin Harya yang sekarang menjadi Public Relations SEF.

 Dalam acara ini delegasi di ajak untuk mendiskusikan tentang isu global yang membutuhkan penanganan dari para pemuda nasional dan international, sehingga keterlibatan para delegasi di harapkan mampu memberi sumbangsih yang berarti terhadap penyelesaian isu global “ I join In this occasion which is JUMN 2013, I want to contribute in Ending Crisis ” demikian Meliana Moga Yulfita delagasi dari Media department di SEF


Menjelang acara penutupan Jakarta Model United Nations (JMUN) 2013, dilanjutkan sesi Cultural Night dalam acara ini semua delegasi di harapkan berkontribusi untuk menampilkan Performance,  tidak lupa delegasi UNSOED dari SEF ikut unjuk gigi menampilkan sebuah drama bertajuk “ The Dreamer ” drama ini diperankan oleh Meliana Moga Yulfita (Ibu), 



Baharudin Harya (Ayah), Andi Yanto ( Putra Sulung) dan dibantu oleh narrator Yudi Syaefudin yang merupakan delegasi dari Universitas Negeri Sumatera Utara, yang membuat unik dari drama ini disamping jalan cerita yang menceritakan tentang usaha seorang delegasi yang ingin mengikuti acara JMUN 2013, tetapi juga dari kemasannya yang beda yaitu dengan bahasa “ngapak” banyumasan sehingga bisa menghibur penonton semua.

Pesan dari penulis,



“Untuk semua mahasiswa UNSOED, mari bersama-sama berbagi, bersama-sama belajar.”

Sang Pembelajar



2nd Congress of Indonesia 18-20 Agustus 2013 (4)



Bagian 4
Halaman sebelum ini ::: Halaman sesudah ini

Bapak SBY setelah menyampaikan pidato kenegaraanya
Bapak Soesilo Bambang Yudhoyono telah menyampaikan pidato kenegaraannya di depan para diaspora di ruang Assembly, Jakarta Contion Centre (Jakarta) “Untuk Warga Negara Indonesia, Siapapun dia , dimanapun dia, silakan boleh sukses dinegara lain asalkan tidak lupa berkontribusi terhadap negara nya sendiri ” demikian salah satu pesan di luar isi pidato presiden. Semua media meliputnya. Mataku melihat kebelakang ruangan acara dan ternyata berpuluh-puluh kamera dari berbagai stasiun televisi telah mengabadikan moment itu sekaligus sebagai berita untuk pemirsa.

Baca juga tulisan di bawah ini :