|
Bersama Teman Diaspora yang penuh semangat |
Usai
pendaftaran kami menuju ruang yang sudah disiapkan. Kami sempat mengabadikan
diri dengan berfoto di depan Stand Diaspora. Setelah itu kami masuk ke ruangan
dan melihat begitu banyak orang yang hadir. Sebagian mereka orang-orang kelas
papan atas terlihat dari pakaian dan gadjet yang mereka kenakan dan pakai. Tempat duduk
banyak yang sudah terisi. Sebagian mereka adalah Diaspora dari luar negeri. Ada
juga beberapa orang-orang bule dan china.
Pukul 09:30 WIB adalah agenda “ PENCAK SILAT FOR THE WORLD “
Kami
mencari tempat yang tidak terlalu di belakang dan tidak terlalu di depan. Kami
pun mendapatkan tempat yang telah di isi oleh berapa anak muda dan ternyata
mereka adalah mahasiswa. Kami senang karena bisa menemukan mahasiswa di acara itu.
|
Bersama Mr Martino Tangkar Kepala Diaspora Chicago Amerika |
Kami
berkenalan dengan mahasiswa tersebut. dari mereka kami mulai mengenal satu
persatu nama-nama mereka yaitu Handika, Ridho, Dedi, dan Syanti mereka berempat
mengaku sengaja ikut acara CID (Congress Indoensian of Diaspora). Kami pun
hanyut dalam percakapan keakraban tiada tara. Di saat itu lah tanda-tanda nasib
baik mulai muncul. Kami berdiskusi banyak hal hingga pada suatu percakapan ada
salah satu teman kami yaitu Handika, ia Tanya tentang tempat tinggal sementara
kami. Dan dia menawarkan kepada kami untuk tinggal di Perumahan Kemenlu
(Kementrian luar Negeri) dengan gratis dan kami menyetujui tawaran itu yang
belakangan kami rasakan sangat bersyukur karena fasilitas hotel tetapi Gratis.
Betapa bukti nikmat Allah selalu berpihak pada hamba-hamba yang tidak mau
menyerah. (Semangat 45)
Diskusi
kami sangat seru sekali, dari situ kami mulai akrab dengan beberapa kawan dari
berbagai tempat. Dan di temapt duduk kami juga telah hadir Disapora dari
Chicago Amerika Serikat, beliau bapak Martino Tangkar, kami berdiskusi tentang
kondisi Diaspora Indonesia di Amerika serikat yang makmur dan mapan disana.
Bahkan dari situ kami mendapatkan jaringan silaturahim yang hebat. Ternyata
beliau sengaja hadir mewakili diaspora Indonesia yang ada di Chicago, Amerika
Serikat karena beliau adalah presiden diaspora untuk wilayah Chcago Amerika Serikat.
|
Bapak Roy Suryo dengan Senyum Khasnya |
Agenda
pada waktu itu adalah tentang penguatan kembali budaya pencak silat untuk
persiapan go Internasional. Kami mendapatkan banyak pengetahuan tentang pencak
silat bahwasanya pencak silat merupakan budaya bangsa yang sudah mendunia. Di
agenda hari itu telah hadir orang-orang penting seperti Roy Suryo (Menegpora)
sekaligus membuka sesi acara tersebut, Hadir juga bapak Dino Pati Djalal (Duta Besar Indonesia
untuk Amerika Serikat) yang tadi waktu mau berangkat sempat tabrakan dulu sama aku (Siap gue?? Maaf Ya pak), ada juga dari PB IPSI, KONI Pusat dan tamu-tamu penting dari luar
negeri seperti Sairiat Arifia (Afrika Selatan), Aidinal Alrasyid (European
Pencak Silat), Leonardo J Stoute (Amerika Serikat), Richard Antony (amerika
Serikat), George de Groot (Belanda), Oki Musakti (Australia), Wieke Gur
(MArketting Expert- Australia) dan Dr Johansyah Loebis. Mereka hadir dari jauh hanya untuk acara ini. Luar biasa (Jadi berkecil hati ternyata ada yang lebih bersemangat dari kami).
Aku
merasa bahagia dan tak pernah membayangkan sebelumnya bisa berada satu ruang
dengan mereka. Bahkan kami merasakan begitu dekat dengan mereka. Hal tersebut
membuat aku tak mampu menahan keinginan untuk mengabadikan moment tersebut
lewat rekam bingkai potret. Kami pun
berphoto bareng dengan mereka. di saksikan kilau lampu dalam gedung (lebay)
****************^^^^^^^****************
18 Agustus 2013 pukul 13:00
“Youth
Forum: Unleashing the Power of the Youth of the 21th Century”
Setelah usai agenda yang pertama kami
langsung mengikuti agenda selanjutnya, Rasa lapar yang dari kemarin sudah
lenyap karena terobati oleh makan jamuan tadi pagi, pundi-pundi energy pun
mulai terisi lagi. Agenda selanjut mengikuti workshop kepemudaan yang siap di
isi oleh diaspora Indonesia yang telah sukses di negeri orang. Mereka adalah
Taufan E.N Rontorasiko ketua KNPI.
Pembicara yang sangat menginspirasi
lainya yaitu Raja Sapta
Oktohari (Ketua Umum HIPMI) , yang unik dari orang ini adalah nama , beliau
dengan penuh percaya diri pernah di suatu moment di Belanda dia begitu di
hargai di karenakan nama depanya yaitu “Raja” yang ia terjemahkan ke dalam
bahasa inggris menjadi “King” yang menurut mereka memiliki nilai kesakralan dan
superioitas dalam tahta kehidupan disana, karena di belanda ada Ratu atau
“Princess”, sedangkan nama “Raja” di anggap ole orang sana adalah seperti gelar
“King” atau “Princess”, sungguh kisah yang sangat lucu, Aku masih ingat betapa
gelagak tawa pecah diruangan Merak 2 gedung Jakarta Convention Centre (JCC).
Public figure lainya juga tidak kalah menariknya,
beliau adalah Merry Riana (Young Enterpreneur) yang merupakan tokoh inspirasi
Indonesia, beliau diaspora di Singapura, beliau adalah Trainer, pendidik
sekaligus Pengusaha sukses. I hal yang aku suka dari beliau adalah cara dia
berbicara atau mempraktekan public Speking sungguh sangat bagus, aku bahkan iri
dibuatnya. Untuk melihat profil beliau silakan bisa baca di sini
Selanjutnya adalah mas Achmad Adithya yang merupakan
Dispora sukses di Belanda yang telah berhasil dalam banyak prestasi yang
membanggakan. Salah satunya mendapat penghargaan dari Ratu Belanda, dan terakhir
adalah Mas Auskar Surbakti (Cieee namanya mirip temenku Handika Surbakti) yang sekarang masih kerja di ABC TV Australi, beliau
juga terhitung sebagai Diaspora sukses tanah air. Dan yang paling tidak kalah
serunya adalah diskusi tadi di moderatori
oleh Presenter cantik yang sering muncul di TV beliau adalah Mba Indy Rahmawati dari TV One. Mba Indy Rachmawati ini adalah preneter yang
sering sekali muncul di Televisi. Aku bisa melihat secara langsung gayanya dalam
memoderatori sebuah acara, dari cara mengajukan pertanyaan yang cerdas, gesture yang apik, mencairkan suasana
dan menguasai ruangan untuk berdiskusi. Sungguh luar biasa.
Setelah merasakan nuansa yang begitu lekat dengan suasa diskusi sekaligus
termotivasi berada bersama orang-orang hebat yang memiliki cara pandang positif
. Ternyata hal itu juga banyak memberi energi positif terhadapku, Aku merasakan benar-benar seperti dapat
banyak pencerahan. Aku sadar bahwa mereka juga telah belajar banyak dari sari
pati hidupnya. Terbiasa merasakan pahit manis hidup di negeri orang namun
mereka berjaya, berhasil dan sukses bahkan sebagian mampu melebih kesuksesan warga asli
di Negara yang mereka tempati.” Semangat berjuang pemuda dan sukses untuk
pemuda” begitulah kalimat yang
disampaikan oleh salah satu dari pembicara
tersebut. dalam hati aku menjawab 'Ya pasti'. Aku kagum pada mereka suatu saat pasti aku bisa.
|
Ridho, Handika, arbi`in Syanti, Aku dan Dedi
|
Setelah selesai Akhirmya Aku dan Arbi`yn bergegas
mencari keberadaan
kawan-kawan, siapa lagi kalau bukan Handika, Ridho, Dedi, dan Syanti. Setelah
ketemu dengan mereka kami juga bertemu dengan teman-teman mahasiswa lain yang
ikut acara Diaspora mereka adalah Nensi, Eva , Priska kiki , Alfin Dahari, Irfan
Fthunajah, Agus Ari, Wahyu Budi dan Tri Sakti dll. Kami berkumpul bareng mereka untuk selanjutnya
meneruskan agenda berkeliling di sekitar stand-stand yang sudah tersedia dengah
berbagai bingkisan gratisnya. Kami mendaptakan banyak sekali bingkisan dari
stand-stand yang sudah tersedia tersebut. Kami memang merupakan mahsiswa sebagian kecil dari 3800 peserta Diaspora yang
beruntung karena sebagian dari mereka bukan lah Mahasiswa.
Sungguh luar bisa untuk setiap pundi-pundi waktu yang
telah terisi. Waktu berjalan tanpa terasa, tiada senja yang bisa aku lihat
karena dinding gedung menahan pandanganku untuk melihat keluar. Malam pun hadir dengan tak terasa. Malam itu kami sadar mulai
lelah. Tetapi bahagia membuncah di mana-mana karena pengalaman dengan
kawan kawan sungguh sangat menginspirasi. Akhirnya kami pun pulang.
Kami ; Aku dan Arby`in pulang menuju rumah yang telah
di rekomendasikan oleh kawan kami yaitu Handika. Letak rumah tersebut tidak
jauh dari gedung JCC sekitar Senayan City lebih tepatnya di Rumah Dinas yang di
urus oleh kemenlu (Kementrian Luar Negeri). Kami percaya bahwa kesempatan untuk
tinggal sementara di rumah tersebut adalah semata-mata hadiah dari Allah atas kesabaran
kami. Alhamdulilah tempat tersebut di lengkapi dengan fasilitas sekelas Hotel,
full AC dan kabar baiknya kami tidak dimintai uang kompensasi alias GRATISSS.
Tempat tersebut adalah tempat yang di pakai untuk membina para Diplomat Muda
Indonesia yang baru lulus dari Ujian Masuk.
Kami sangat berterima kasih kepada Handika, semoga dia
membaca Kisah ini karena menurutku ia termasuk orang yang baik, dari gayanya
berbicara menandakan begitu banyak pengalaman yang pernah ia rasakan dalam
hidup, itu juga terbuksti ketika kami berdiskusi tentang event-event yang
sedang “In”. Hasilnya dia tahu banyak tentang Informasi tersebut. Thanks to my
best bro Handika.
****************^^^^^^^****************
Setibanya di rumah dinas yang di urus kemenlu tersebut,
kami tidak langsung mandi melainkan istirahat sebentar di ruang tamu dan sempat
menonton TV, setelah itu kami mandi dan bersiap-siap untuk makan malem. Kami
sampai lupa makan dikarenakan ingin berhemat sampai hemat dengan sendirinya. Akhirnya
Aku, Arby`in dan Handika pergi keluar mencari makan. Kami makan di bilangan
Senayan dekat gedung SCTV. Makan malam kami adalah porsi sederhana dengan menu
pilihan plus ektra sambal pedas di “ Sambal Setan” angkringan yang ternyata
berujung pada rasa pedas yang tak terperi karena kami kepedasan sampai
menangis. Niat kami adalah untuk berhemat, Aku dan Handika makan dengan lauk Ayam habis total berdua 44 ribu sementara Arbi pakai Ikan Asin sekitar Rp
16.500 # nyesel karena niat berhemat gagal hehehe.
Aku masih ingat malam itu, Langit masih saja gelap, aku
tak melihat bintang yang berserak, tak ada bulan yang indah. Tetapi kami
bahagia karena ada kebersamaan yang tercipta. Kamipun pulang dan bersiap menuju
mimpi indah masing-masing. Aku dan Handika satu kamar 2 Spring Bed dan Arby`in 1 kamar tersendiri khusus wanita.
****************^^^^^^^****************
Minggu Pagi pukul 05.30 19 Agustus
2013 setelah sholat subuh, kami mandi dan bersiap untuk berangkat. Kami
berangkat dengan berpakaian rapih diantar Bus excutive yang telah disiapkan
untuk menuju ke gendung Jakarta Convention Centre. Sepanjangn jalan kami
melihat suasan yang mulai berbeda, bebrapa dari kami melihat ada beberapa
perubahan posisi tempat paitia. Kmai melihat ada beberapa orang berbadan tegap
dengan pakain dinas berkelas. Di pinggang yang tertutup kain seperti sebentuk
pistol dan perlengkapan senjata berapi. Mereka adalah pasukan pengaman
Presiden. Sungguh aku tak mengira bahwa acara Congress of Indonesian Diaspora
akan di hadiri oleh Bapak Presiden Soesulo Bambang Yudhoyono dan Ibu Ani
Yudhoyono beserta jajaran cabinet Indonesia bersatu pada pukul 11.00 WIB dan
itu ternyata tidak di cantumkan di jadwal run
down panitia.
Aku dan Arbi`in serta
Handika memasuki gedung JCC. Kami harus melalui alat pemidai terlebih dahulu untuk
memastikan keamanan setiap pengunjung.
|
Bersama Bapak Iwan Sunito Pengusaha Australia
|
Agenda hari itu
adalah : DIASPORA POWER: ITS RELEVANCE FOR INDONESIA yang di moderatori oleh Bapak Dino Patti Djalal duta besar Indonesia
untuk Amerika Serikat. Dengan pembicara panel Ibu Sri Mulyani dari World Bank
yang sebelumnya menjabat sebagai menteri keuangan Republik Indonesia ada
juga Bapak Gatot M Suwondo Direktur
urtama BNI, Bapak Sehat Sutardja perwakilan diaspora Amerika Serikat dan
terkahir Bapak Iwan Sunito “Donald Trump” nya Australia penguasa bisnis
property di Australia, beliau berwajah Tiong Hoa tetapi ternyata orang
Indonesia asli Surabaya.
|
Bersama Bapak Dino Pati Djalal dubes Indonesia untuk Amerika |
|
Ibu Sri Mulyani usai mengisi acara |
Aku terkesima mendengarkan diskusi dengan pembicara hebat seperti mereka
tepat sekitar 5 meter di depan mata secara langsung. Banyak orang-orang penting
di negeri ini yang mengikuti acara tersebut. Sempat bertemu dengan beberapa artis
yang ramah-ramah juga. Disana hadir Juga Mas Akhmad Fuady penulis best seller.
“Negeri 5 Menara” “Ranah Tiga Warna” dan “Rantau Muara”. Ada juga Alissa
Soebandono artis cantik lulusan Monash University. Ada juga Bapak Dahlan Iskan
yang merupakan menteri BUMN Indonesia periode 2009-2014. Bahagia merasakan
kedekatan dengan mereka. Bukan kebahagiaan berada dengan mereka dengan segala
titelnya tetapi lebih pada rasa percaya diri bahwa kita bisa bersanding dengan
orang-orang besar jika kita tidak minder. Kepercayaan diri itu penting. Dan
buktinya mereka menerima kita jika kita welcome
dengan pembawaan kita.
|
Bersama dengan Penulis Best Seller "Negeri 5 Menara" Akhamd Fuady |
|
Bersama Dakhlan Iskan |
Setelah Agenda tersebut selesai kemudian dilanjutkan dengan acara pembukaan
Conggres of Indoensian Diapora secara resmi oleh Bapak Soesilo Bambang
Yoediyono, kkami memasuki Ruang Assembly yang sudah tertata dengan sangat Rapi.
Ada sekitar ribuan Peserta Congress dan beberap yang lainnya juga berasal dari
berbagai kalangan. Tempat duduk pun telah di pisah menjadi beberapa bagian.
Barisan depan untuk VVIP (Very very Imprtant Person) ditempati oleh para
menteri dan Duta Besar Asing dari berbagai Negara. Selanjutnya Barisan VIP (very
Importan Person) ditempati oleh pejabat Negara dan tamu undangan serta barisan
terkhir yaitu barisan Delagate di
tempati oleh para diaspora. Aku , Arby`in dan kawan-kawan yang lainnya otomatis
berada ditempat tersebut.
|
Presiden SBY Secara Resmi Membuka Acara The 2nd Congress of Indonesian Diaspora |
Benar-benar merasa bahagia serta haru teramat sangat saat menyanyikan lagu
Indonesia raya bersama dengan Diaspora yang tersebar di seluruh dunia. Mereka
bahkan ada yang sempat meneteskan air matanya dikarenakan ada yang baru pernah
menyanyikan lagu Indonesia raya di tanah
airnya sendiri. Sungguh perasaan nasionalisme yang bersatu dengan perasaan cinta
menghasilkan tetesan air mata kerinduan, dan karena ia bertemu dengan moment
yang tepat maka air mata itu membuncah menjadi tetesan butiran kerinduan yang
membasahi pipi, Aku terharu tiada terperi.
0 komentar:
Posting Komentar
Setelah membaca tulisan di atas, silakan berikan tanggapan/ komentar/ inspirasimu di bawah sini :