Pages

Yakinlah dengan mimpi-mimpi kita, Percayalah dengan apa yang kita yakini.

Ketika orang-orang di sekitar kita mulai meragukan kemampuan kita, maka satu-satu nya cara untuk tetap bertahan adalah, kita harus yakin dengan diri kita. Orang lain tidak akan percaya dengan kita selama kita sendiri meragukan diri kita sendiri.

Ibu Sri Mulyani (Managing Director of World Bank) : Kiprah kita tak boleh berhenti sebatas wilayah.

Mengingat diri kita adalah manusia dengan kapasitas berfikir yang lebih sempurna, kita memiliki tanggung jawab peran untuk melakukan hal terbaik, tidak hanya di tataran lingkungan sendiri (jago kandang ) melainkan juga berani di luar kandang.

Bapak Roy Suryo (Menpora RI) : Energi pemuda itu seperti tidak pernah ada habisnya.

Menjadi Pemuda adalah sebuah takdir sekaligus pilihan, yang meyakini pilihan adalah ketika kita mau menggunakan energi pemuda itu untuk memberikan manfaat kepada linkungan sekitarnya. Hidup Pemuda Indonesia.

Anies Baswedan Menteri Pendidikan: Pendidikan adalah eskalator peradaban.

Memilih untuk meraih pendidikan setinggi-tingginya demi terciptanya peradaban yang lebih baik bukanlah impian yang salah.

Bapak Dahlan Iskan (Menteri BUMN RI) : Selalu lakukan hal dengan kesungguhan dan ketekunan.

Jika kita merasa pantas memiliki mimpi, maka yakinilah kalau kita pantas meraihny.

Bapak Ruhut Sitompul : Dialog kebersamaan itu tercipta.

Hanya menyapa dan memanggil nama, semuanya terasa akrab, meski terbiasa dibatasi layar kaca.

Saya percaya senyum telah merekat kuat.

Kebersamaan akan selalu menciptakan kesempatan untuk tersenyum lebih hangat, tertawa lebih renyah dan kedekatan persahabatan yang terikat keuat.

Bapak Renald Kasali Tokoh Perubahan Nasional.

Kita jangan kalah seperti bunglon,;Jangan Takut Melakukan Perubahan!..” “Change is the only evidence of life”.

Ahmad Fuadi (Penulis Novel Best Seller Trilogi Negeri 5 Menara): Man Jadda Wa jadda

Jika mau mendapatkan apa yang kita inginkan, pertama adalah usaha, kedua usaha, ketiga juga usaha selanjutnya berdoa dan tawakal kepada tuhan.

Fourm Indonesia Muda (FIM): Kita akan selalu memilih.

Keputusan besar diambil ketika kita tahu bahwa kita pantas tumbuh menjadi pribadi yang mau terus tumbuh dan belajar berjiwa besar.

PPAN : Terpilih untuk memilih

Dalam hidup kita selalu mendapatkan kesempatan untuk memilih, pun juga terpilih untuk memilih.

Keberagaman membuat kita semakin kaya

Keberadaan diri kita di muka bumi ini adalah bagian kecil dari sebuah kekuatan besar yang ada di dunia, bisa benar - benar terwujud jika kita mampu menyatukan setiap bagian-bagian kecil tersebut menjadi satu.

Pemuda harus terus bergerak untuk maju.

Menjadi Pemuda adalah sebuah takdir sekaligus pilihan, yang meyakini pilihan adalah ketika kita mau menggunakan energi pemuda itu untuk memberikan manfaat kepada linkungan sekitarnya.

Menggali nilai-nilai luhur bangsa Indonesia.

Sebagai pemuda yang mencintai tanah airnya, menggalih pemahaman tentang budaya adalah harga mati

GALA DINNER Bersama Jajaran Menteri Kabinet Indonesia Bersatu.

Kepercayaan, kepantasan akan menjadi hadiah bagi mereka yang mengusahakannya.

Membuka senyum adalah anugrah terindah.

Senyum itu pertanda bahwa ada kehangatan dalam bentuk kebahagiaan yang ditularkan.

Iwan Sunito (Miliarder Indonesia di Autralia) : Kata beliau "Ndi, kamu pasti bisa lebih sukses ".

Energi yang di tularkan orang besar memiliki kekuatan besar yang sangat berpengaruh pada kehidupan seseorang.

On Air : Sekali di udara tetap di udara".

Demikan pesan-pesan kebaikan telah terhaturkan, bukan untuk menggurui hanya saling menasehati

Hasrat untuk peduli itu adalah panggilan jiwa.

Menjadi Pemuda adalah sebuah takdir sekaligus pilihan, yang meyakini pilihan adalah ketika kita mau menggunakan energi pemuda itu untuk memberikan manfaat kepada linkungan sekitarnya. Hidup Pemuda Indonesia.

Teladan diri adalah ketika kita mencoba berpenampilan terbaik.

Respect atau menghormati adalah bukan sekedar kita memberi apresiasi kepada orang lain, namun bagaimana kita menghormati diri sendiri terlebih dahulu.

Kekuatan terbesar itu adalah ketika kita mau bersinergi.

Potensi besar itu akan menjadi lebih besar lagi apabila kita mau bersinergi satu sama lain. Tiada hal remeh jika kita mau bersinergi.

Lebarkan sayap silaturahmi, temukan hikmah yang terserak

Ciptakan nilai tambah dimanapun kita berada. Bangunlah jaringan pertemanan sebanyak mungkin.

Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono : Untuk sampai bertemu denganya haruslah memantaskan diri.

Memantaskan diri adalah sebuah persiapan untuk menghadapi kenyataan dari meraih mimpi. Percayalah, persiapan membuat segala hal terasa lebih percaya diri untuk di hadapi.

Satu langkah menuju perbaikan adalah kemajuan.

Lingkungan positif memberi peranan besar dalam pembentukan siapa diri kita. Menjadi baik dan buruk di tentukan oleh lingkungan sekitar kita. Berani maju?? Carilah lingkungan positif.

Kebersamaan selalu memperkaya segala hal.

Hanya orang-orang dekat yang menganggap diri kita adalah bagian hidupnya--- yang mau merasakan susah dan senang bersama.

Kekeluargaan itu penting karena disitulah cinta bersemayam dan berkembang.

Saling mengisi, saling menggenapi adalah alasan adanya kebersamaan. Disitulah kita seharusnya tumbuh bersama.

Sebuah makna TEAM (Together Everyone Achieve More)

Dua tangan lebih baik dari satu tangan, tiga tangan lebih baik dari 2 tangan, semakin kita mampu berkolaborasi dalam sebuah team. Memberikan kita kesempatan berkembang lebih cepat.

Kemenangan itu bukan milik aku atau kamu tetapi milik kita.

Keberhasilan itu di ukur bukan dari hasil yang di raih saja melainkan dari pelajaran- pelajaran berharga yang di peroleh selama proses percapaianya.

Bapak Elmir Amin pendiri Forum Indonesia Muda (FIM) : Habiskan Jatah Gagalmu

Kegagalan ada batasnya, begitulah kata beliau. Jika ingin tau bagaiamana menentukan masa depan suatu bangsa bisa di lihat dari bagaimana pemudanya sekarang.

Memiliki cita-cita mulia salah satunya adalah menjadi bermanfaat.

Pertanyaan yang susah di jawab oleh diri kita adalah “Apa yang telah kita berikan kepada sesama?”

Yakinlah dengan mimpi-mimpi kita, Percayalah dengan apa yang kita yakini.

Ketika orang-orang di sekitar kita mulai meragukan kemampuan kita, maka satu-satu nya cara untuk tetap bertahan adalah, kita harus yakin dengan diri kita. Orang lain tidak akan percaya dengan kita selama kita sendiri meragukan diri kita sendiri.

Selasa, 08 Oktober 2013

Miyamoto. Kereta Api akhirnya aku naik juga (2)

Bagian 2


Bagian 1 dan Bagian 2 

*********************^^^^^^^**********************

Menjadi kebahagiaan tersendiri karena telah di percaya untuk ambil bagian di proyek yang seharusnya aku tidak terlibat di dalamnya, karena bisa saja Ibu Elly meminta satu lagi pengganti aku dengan mahasiswanya di kampus yang lebih bisa berbahasa jepang dengan lancar karena aku tidak bisa berbahasa Jepang . Semua karena Ibu Elly sayang dengan kami semua. Sebagai informasi saja, Ibu Elly Triasih rahayu itu menurutku dosen yang baik hati, orangnya lembut, aku tahu karena aku kebtulan mengajar les bahasa inggris kepada putra beliau. Jadi aku tahu sipa beliau dengan segala kelembutan dan kebaikan hatinya.

Kepercayaan tidaklah mudah untuk di jalani, karena bukan Cuma sekedar bisa melakukan, namun bagaimana kita mampu memnuhi ekspektasi atau harapan-harapan orang yang mempercayai kita. Jujur saja, sewkatu aku mendaptkan kepercayaan itu aku tersu memikirkan bagaiman bisa memkasimalkan peran, entah aku bisa atau tidak bisa, minimal aku telah meniatkannya.

*********************^^^^^^^**********************
Jumat Pagi, 8 Februari 2013 Kami bertiga ; Aku, Willy dan Maria berkumpul di meja makan untuk menimkati sarapan pagi dengan berpakaian rapi. celana kain. Sepatu Pantofel, Jas dan Dasi serta weangian. Semua adalah dalam upaya untuk berperan maksimal. Ibu Ely dan Suaminya baru saja selesai sarapan dan terlihat sedang mengurus pembyaran check ini  hotel, serta keperluan kami untuk makan dan sebagainya.

Kami menikmati sarapan dengan nikmat dan sangat khusyu. hari tersebut adalah hari pertama terjun ke lapangan secara langsung dalam proyek kami, target hari pertama adalah menyeleksi mahasiswa jurusan Statistic Universitas Islam Indonesia (UII)




sesuai dengan data pada daftar hadir. Seluruh peserta telah hadir dan Mereka memasuki ruangan, tidak lupa kamipun mengadakan briefing semetara, sekali lagi aku belajar hal baru yaitu culture jepang dalam rapat, mereka disiplin dan focus sampai ke hal yang paling detail.
Setelah selesai briefing  kami memasuki ruangan ujian. Sebelumnya kami memmasuki ruang yang salah. Karena adanya miskomunikasi terkait ruangan yang akan di pakai. Namun setelah beberapa menit akhirnya dari bagian ruangan kampus memberi tahu kami lokasi laboratorium Statsistic Universitas Islam Indonesia (UII). Ikami di tugaskan untuk mngawasi peserta seleksi, Awalnya kami seperti moster. Mungkin karena sebelumnya kami tidak kenal dengan peserta seleksi dirtambah penampilan kami yang terkesan rapi jadi seolah menciptakan jarak. Namun itu tidak berlangsung lama karena kamipun akhirnya tau diri untuk membuka komunikasi degan teman teman dar Universitas Islam Indonesia (UII) yang sangat ramah dan berkhir dengan sholat berjamah bersam kawan-kawan peserta seleksi di masjid Kampus Universitas Islam Indonesia (UII).
Senja di Hotel kala itu
Setelah hari pertama selesai kami pulang ke Hotel untuk istirahat. Usai sholat Maghrib Aku dan Willy Santosa pergi keluar menikmati malam di Kota Jogjakarta.  Sementra Maria Sang lebih memilih pergi bareng temanya yang ada di Jogja. Setelah keluar beberapa langkah dari Hotel kami berdua merasakan lapar dan kami memutuskan mencari makan. Akhirnya di dekat kompleks Restoran kami berhenti untuk makan malam di “Hoka-Hoka Bento”. Kami ingat bahwa hidup kami di Jogja di tanggung oleh  Boss kami yaitu Bapak  Miyamoto. Akhirnya kami makan berdua dengan nikmat dan berbagai jenis menu; Kami kaget ketika ke kasir untuk bayar, ternyata kami menghabiskan sebesar Rp 145.700. Nominal yang cukup besar buat kami berdua sebagai mahasiswa.  Akhirnya kami bayar dengan uang kami terlebih dahulu dan setelah mendapatkan tanda bukti pembayaran kami berikan ke Maria Sang untuk di cairkan jadi uang lagi. (Sekali-kali seperti orang kaya makan mahal ga mikiri bayar hehehe).


*********************^^^^^^^**********************
Hari selanjutnya Sabtu, 9 Februari 2013 kami melanjutkan untuk mengadakan seleksi di kampus Statistik Universitas Gajah Mada (UGM), Pagi itu semua sudah di siapkan. Kami mengadakan acara seleksi ini lebih pagi dari sebelumnya. Sebelum acara di mulai aku teringat tentang salah seorang sahabat sejak SMP yang sedang kuliah. Dia bernama Restu Prima yang sedang kuliah di UGM. Aku mengirim pesan singkat yang isinya aku memberi tahu bahwa saat itu aku berada di kampus jurusan Ststistik UGM dan mengajaknya untuk datang menemui aku.
Setelah di pastikan semua telah siap. Kami mulai berpencar membagi tugas. Seperti biasa tugas utama kami yang pertama adalah mengecek peserta. Setelah di cek baru kemudian kami membagi tugas buat semua anggota tim kami. Kali ini tentang job desk ketika acara seleksi di mulai.
Kami memasuki ruangan yang sudah disediakn oleh pihak kampus UGM. Semua fasilitas sudah disiapkan. kami memasuki ruangan dan mulai membagi lembar soal kepada seluruh peserta dan disitulah peran kami sekali lagi di fungsikan, Aku, Willy,  Maria dan Sinta seperti biasa bertugas dalam hal operasioanal sedangkan Ibu Elly bertugas sebagai Interpreter yang dengan sangat lancar mengalih bahasakan dari bahsa jepang ke bahasa Indonesia, Ketika peserta merasa bigung maka Ibu Elly akan dengan cepat mengalih bahasakan dari Indonesia ke Bahasa jepang.
Ruang hotel tempat Aku dan Willy tinggal sementara
Pukul 11.30 WIB, adalah  jam Istirahat, Sholat, Makan, aku masih sibuk membalas sms dari sahabatku. Dia Bernama Restu Prima Ariandani, dia adalah sahabat baiku. kami pernah satu SMP bersama. Siang itu aku telah berjanji ketemuan dengan dia di kompleks kampus Statistik UGM. Beberapa menit mata mencari kepenjuru arah sambil membaca sms balasan darinya akhirnya aku melihat dia yang sedang mencari keberadaanku.
Bahagia sekali rasanya bisa berjumpa dengan sahabat baik seperti dia. Aku bertemu dengannya dan langsung bersalaman dan saling bertanya kabar sambil tersenyum pertanda bahagia. Jujur aku kagum sahabtku ini. Dia sosok inspirasi tiada tara. Kami berdua berasal dari satu kampung yang sama. Dia sang pemimpi yang sempurna melebarkan sayap mimpinya. Salah satunya yang masih aku ingat adalah Ia ingin di percaya menjadi Direktur Utama PT. PLN (Perusahaan Listrik Negara) sungguh mimpi yang begitu menguatkan(aamiin semoga terkabul ya Allah). Kami bercakap-cakap sebelum akhirnya melanjutkan sholat Duhur berjamaah di Mushola MIPA UGM. Setelah sholat kami berjanji untuk bertemu untuk berbincang-bincang banyak hal dengan sahabatku itu dan memutuskan malam minggu untuk jalan-jalan ke sudut kota Jogjakarta.
Hari berlangsung dengan sangat memuaskan, segalanya terurus dengan baik. Kekompakan kami atas arahan Bu elly benar-benar merupakan pengalaman yang tidak bisa terlupakan. Hari itu benar benar hari yang melelahkan tetapi sangat  menyenangkan setelah itu kami mendapatkan uang dari hasil proyek cukup lumayan besar. Masing-masing dari kami sangat bahagia, bukan hanya karena menerima uang saja melainkan karena kebahagiaan menjalankan amanah dari bu Elly sekaligus memiliki jaringan orang Jepang. Pukul 16.30 WIB kami pulang ke hotel di antar Ibu Elly dengan mobilnya. Setelah selesai kami segera ke hotel untuk mandi dan istirahat. Ibu Elly dengan suaminya pulang ke Solo karena masih ada urusan. Sementara kami di ijinkan untuk menikmati sisa hari proyek dengan liburan.

*********************^^^^^^^**********************

Sore itu pukul 18.00 WIB sabtu 9 Februari di ufuk barat begitu jingga, awan mega mengambang larut seperti tersapu denyar angin, mentari bosan menaklukan siang dan akhirnya pulang keperaduanya lusuh, sementara aku dan Willy Santosa baru saja terjaga dari tidur yang lelap. Kami tidur di kasur masing-masing. Kami segera mandi bergiliran dan menyiapkan sholat Maghrib berjamaah di Kamar Hotel. Setelah itu aku ingat dengan janji sahabat baiku; Restu Prima Ariandani. Aku buka hp ternyata ada sms darinya yang isinya memberi tahukan kalau dia akan menjemput aku di hotel pada pukul 19.30 WIB. Willy Santosa asyik dengan laptopnya yang terhubung dengan jaringan Internet Wifi di hotel. Aku pamit kepada Willy Santosa untuk pergi bersana teman karena dia meilih tetap di kamar Hotel sambil browsing dan download Anime.

Langkah berayun menyusuri tangga dengan pelan untuk turun ke lantai 1, tangan masih sibuk mengetik membalas sms dari sahbatku Restu.  Melalui sms dia bilang sudah di depan Hotel jadi ku segerakan langkahku berjalan lebih cepat. Akhirnya aku bertemu dengan Sahabatku Restu Prima Ariandani di depan Hotel. Kami berbincang-bincang terlebih dahulu sebelum akhirnya kami berdua pergi berkeliling kota Jogjakarta.
Restu Prima Ariandani

Kami berbincang- bincang selama perjalanan sambil dikenalkan tempat-tempat penting dan strategis oleh sahabatku itu. Ia sudah berada di Jogja sejak tahun 2009 untuk menekuni disiplin ilmunya di Bidang Elektro. Jadi wajar kalau dia seakan-akan sudah seperti warga asli Jogjakarta yang sudah mengenal banyak hal di Jogjakarta termasuk dari logat bahaanya juga yang mulai berubah seperti bahasa orang Jogja kebanyakan.

Destinasi kami yang pertama adalah menikmati hangatnya Kopi JOSS yang melegenda di Jogjakarta. Aku tahu tentang nama kopi ini tapi belum pernah merasakannya secara langsung. Paling di TV kalau ada acara-acara reality show. Memang Kopi JOSS begitu terkenal sampai-sampai ada yang bilang belum ke Jogja sebelum menikmati kopi JOSS khas Jogjakarta. 

Kami sampai di tempat Kopi JOSS di sekitar Stasiun Jogja sekitar pukul 20:00 WIB. Malam itu adalah malam minggu, malamnya special untuk para remaja dan para pelajar untuk menyegarkan fikiran mereka. Banyak sekali pemuda-pemudi berjejalan membanjiri jalan sepanjang komplek  kopi JOSS, kami kebagian tempat di dekat kopi JOSS di jual. Disana kami di beri tikar oleh penjual dan menggelarnya di pinggir jalan. Aku dan sahabatku menikmati kopi JOSS dengan mantap. Awalnya aku terheran-heran ketika tahu bahwa gelas kopi kami bersisi arang kayu hitam. Tetapi justru disitulah letak keunikannya. Jujur itua dalah pertama kalinya aku minum kopi JOSS.  Seperti yang aku katakana di awal. Walaupun aku tergolong bukan pencinta kopi tetapi untuk kopi joss aku lupa dengan ketidak sukaanku.

Ramuan Kopi Jos di Proses
Kami larut dengan perbincangan kami berdua sembari minum kopi. Isi pembicaraan kami waktu itu adalah tentang semangat belajar dan motivasi untuk bermimpi besar. Aku bercerita tentang usahaku untuk bisa belajar dari SMP sampai bisa menikmati kuliah ke Universitas. Sedangkan sahabatku ; Restu Prima Ariandani bercerita tentang usahanya bertahan hidup di Jogjakarta sebagai mahasiswa dengan mandiri yaitu dengan menggagas bisnis kursus-an untuk anak-anak SMA, Ia memulai dengan  bercerita tentang sejarah awal ketika mendirikan kursus-an sampai mendatangi  rumah orang tua murid untuk menawarkan kelas kursus-an hingga sekarang menjadi besar dan bisa menghidupi dia dan beberapa temanya yang telah bergabung selama di Jogjakarta. Kami terharu dengan kisah masing masing. Aku kagum dengan kisah Sahabatku untuk bertahan hidup di Jogjakarta dengan tidak meminta kiriman dari orang tua dan memilih untuk mendirikan lembaga kursus-an dari nol. Sungguh usaha yang luar biasa.

Kopi Joss Mantap baru di buat, romanya mantap
Setelah menikmati malam dengan segelas kopi JOSS aku di ajak Restu untuk menyusuri jalan Malioboro, dilanjutkan dengan jalan-jalan   menuju ke “ Titik nol kilometer Djogjakarta” menyaksikan komunitas unik “ orang-orang tempo doeloe ” dengan segala atribut nya. Setelah itu dilanjutkan menuju ke Alun-Alun Lor dan Alun-Alun Kidul Jogjakarta. Di tempat itu kami menyaksikan hiburan unik yaitu berjalan lurus melewati 2 pohon beringin yang  sacral. Pohon tersebut di percaya memiliki nilai mistis karena menurut kepercayaaan orang setempat jika mampu berjalan sambil menutup mata sampai melewati tengah-tenagh di antara 2 pohon beringin itu maka artinya keburuntungan buat tersebut yaitu akan mampu mencapai harapan-harapan atau mimpi kita. Sungguh aneh penuh mitos tapi menyenangkan.

Beberapa kami menyaksikan banyak sekali orang yang gagal melewati sampai ke tengah-tengah pohon beringin tersebut. Kebanyakan mereka akan nyasar menjauh dari kedua pohon itu. Sederhana alasanya kata sahabatku ; Restu ‘’Wajar ne ora bisa, emang matane di tutupi ya ora bakal bisa,  soale ora seimbang ne matane di tutupi “ (“Wajar saja kalau bisa nyasar, karena matanya kan di tutup jadi kita tidak bisa seimbang ketika berjalan kalau mata kita di tutup”). Emang aku juga setuju fungsi mata untuk melijhat saat itu di tutup dan kita harus berjalan menuju temapat yang sudah di ingat-ingat terlebih dahulu. Meskipun ketika berjalan kita merasa ingat tetapi karena mata di tutup maka kita akan nyasar, mungkin kita merasa berjalan lusur ternyata nyimpang jauh sekali.

Tutup Mata untuk menguji sisi mitos Alun-Alun kidul
Di Alun-Alun Kidul itu aku merasa senang sekali, merasa terhibur. Sesekali aku menatap kelangit menyaksikan taburan bintang yang seolah di muntahkan oleh langit dan terlihat kerlipnya berhamburan seperti mengambang. Malam yang penuh dengan Euphoria kebahagian, disana-sini terlihat banyak anak remaja yang sedang asyik bermain, ada yang berjualan penutup mata sebagai fasilitas bermain. Ada remaja dengan pasangannya yang sedang syahdu di bawah temaram sinar bulan, ada becak dengan lampu warna-warni berbentuk doraemon, Angry Bird lengkap dengan gemuruh tawa mahasiswa-mahasiswa yang sedang mengakrabkan diri sejenak melapas urusan almamater. Semua itu terjadi dan berlangsung begitu ramai. Sesekali mata juga melihat beberapa mahasiswa berjualan es the manis sebagai latihan berbisnis bagi mereka. Sungguh luar biasa malam itu. Langit menyaksikan moment tersebut dan mencatatnya sebagai kenangan yang tak terlupakan

Alun-Alun kidul pada malam hari
Setelah dari situ kami pindah menuju ketempat lainya, malam semakin larut suhu mulai menurun ke titik yang tidak bersahabat. Sahabatku ; Restu mengajaku untuk  berkeliling sambil pulang ke Hotel. Di sepanjang jalan kami berbincang-bincang tentang banyak hal di kota Jogyakarta. Dalam perjalanan aku update status facebook yang isinya panjang sekali sebagai berikut :

“ A million thanks I put Specially to my Best Friend Mas Restu Prima Aridani Mahasiswa teknik Elektro UGM, yang telah mengajak ku bersuka ria, menyusuri jalan kawasan Malioboro, menjelajah alam Yogya nan exotic, mencumbui setiap jalan setapak dengan hingar bingar kota yang menyelimuti malamnya, Ikut bersenandung bersama ramainya seruan sorak sorai dari ratusan mahasiswa yang hinggap di Alun-alun Lor dan Alun Alun kidul.

canda yang sarat keakraban kawan lama itu dibuktikan dengan menguji sisi Mitos Pohon beringin alun-alun jogja, dan yang lebih mantap adalah perjamuan specialnya untuk aku sebagai sahabatnya yaitu menikmati mantapnya setiap teguk KOPI JOS khas Jogja sembari sharing cerita motivasi”
 
Dingin mulai menusuk, hembusan angin mulai bertambah kekuatanya, rerintik embun dan gelap malam mulai berangsur hadir, aku dan sahabtkau berpisah di depan hotel seperti ketika kami bertemu waktu akan berangkat.

Hari Minggu pagi kami bersiap-siapa mengemas segala sesuatu yang kami bawa dan bersiap pulang. Kami ; Aku Willy dan Maria di jadwalkan pulang pukul 16.00 WIB dengan kereta  dari Stasiun Jogjakarta di bayar Full sama si boss Miyamoto. Aku dan Willy  memilih untuk kerumah saudaranya Willy terlebih dahulu semnetara Maria memilih untuk bermain kerumah temanya yang ada di Jogjakarta. Kami berjanji bertemu di Stasiun Jogjakarta sebelum Pukul 16:00 WIB
Pagi setelah check-Out kami berdua di jemput oleh saudaranya Willy. Mereka adalah Bibi dan Sepupunya Willy, mereka membawa 2 motor. Mereka sudah berada di hotel pas ketika kami keluar dari hotel jadi langsung saja kami menuju rumah saudara Willy tersebut. Kami mendapatkan pelayanna yang sangat ramah dan baik dari saudaranya Willy. Kami di perlkakukan seperti anggota keluarga sendiri.

Di tempat saudara Willy kami istirhata sejenak. Setelah istirahat sepupunya Willy mengajak kami muter-muter keliling jogjakarata pada siang hari (sebelumnya malam hari kelililng bareng sahabatku ; Restu). Waktu itu Willy menginginkan membeli Card Anime sejenis game yang keberadaanya langka alias tidak tersedia di berbagai temapat hanya ada di daerah Jakarta namun Willy igin mencoba membelinya di Jogjakarta akhirnya kami pergi mencari Card Anime tersebut dengan motor. Waktu itu aku bersama Sepupunya Willy sedangkan Willy memkaai motor sendirian. setelah keliling ke berbagai tempat di jogja kami belum menenmukan apa yang Willy cari dan kami memutuskan untuk mampir ke Shooping Center untuk hunting Buku. Aku membeli 6 buku bagus best seller. Sementara Willy tidak menemukan apa yang dia cari akhirnya setelah membayar buku yang aku beli kami melanjutkan perjalanan mencari Card anime. Sampai menjelang sore kami tidak menemukan apapaun. Akhirnya kami ijin pamit dan kami di bekali makanan untuk perjalanan selama di kereta. 

Kami di antar oleh Saudaranya Willy ke Stastiun. Setelah samapai disana kami belum melihat Maria. Kami menunggu dengan gelisah Karena waktu sudah menunujukan pukul 13:55 WIB artinya 5 menit lagio kereta akan berangkat sementara seluruh tiket kereta api di pegang sama dia. Kami mencoba menghubungi namiun tetap tidak bisa namun akhirnya aku melihat Maria baru turun dari motor temanya dan langsung menemui kami. Kami tenang dan langsung menyiapkan segalanya menyerahkan tiket kami bertiga ke Pak Satpam yang bertugas dan akhirnya kami langsung memamsuki gerbong kereta.

Kereta melaju dengan syahdu dan suara khas nya. Berederet-deret bangun di pinggir jalur kereta tampak seperti berlarian meninggalkan kereta dengan cepat. Senja mulai hadir menemani perjalannan kami. Hari itu aku seperti tidak mau melupakn berbagai pengalaman yang aku alami di Jogjakarta. Namun berangsurnya awan mega yang mulai memudar seperti megajariku bahwa aku harus percaya bahwa semua tidak akan sia-sia. 

Kereta berhenti di Stasiun Purwokerto pukul 21:00 WIB. Kami bertiga turun. Maria langsung pulang karena rumahnya memang dekat dengan stasiun kereta Api Purwokerto. Sementara aku dan Willy segera memesan Taxi dan meluncur menuju kos kami yang kebetulan satu arah. Kami begitu kelelahan, di dalam taxi kami semua terdiam hanya sesekali berbicara mengenai kepastian tentang barang bawaan. Taxi melaju dengan begitu kencang dan sampai di depan kos aku, Aku turun dan mengucapkan terima kasih kepada supir taksi dan Willy (Semua biaya di tanggung oleh si Boss Miyamoto dari keluar tempat kos sampai pulang kembali menuju kos) .

Ini pengalaman pertamaku naik kereta Api, seumur hidupku sebelum acara proyek itu aku tidak pernah menaiki kereta Api. Pernah  dulu waktu aku masih kecil pernah punya teman yang suka menipu kalau bermainkelereng, dia bilang bapaknya masinis kalau dia menang dalam permainan dia biasa berjanji mau mengajak aku dan teman-teman naik kereta api ke Jakarta. Di kampungku hanya bisa melihat lokomotif alias kereta buat mengangkut tebu. Namun semua itu percandaan kecil masa lampau. Pun setelah dewasa aku mengira aku bisa naik kereta api teryata aku belum pernah dari SD- SMP-SMA sampai kuliah. Sehingga aku tidak pernah tahu ketika ada seseorang yang bercerita katanya pelayanan kereta api zaman dahulu dengan zaman sekarang sungguh berbeda. Aku hanya bisa diam mendengarkannya karena aku tidak memiliki perbandingan pada zaman dahulu. Karena Aku baru pernah pergi dengan naik kereta api pertama kali adalah tanggal 7 February 2013. 

Sesuatu yang belum pernah kita alami, sekalinya kita merasakan ternyata Allah memberi nikmat yang begitu tak terhitung, aku mendapatkan kepercayaan, mendapatkan teman, mendapatkan keluarga dan jaringan International dari jepang. Percayalah bahwa sesuatu yang belum kita alami saat ini bisa jadi akan menjadi hal yang akan kita alami kelak.


Kembali ke Bagian 1



0 komentar:

Posting Komentar

Setelah membaca tulisan di atas, silakan berikan tanggapan/ komentar/ inspirasimu di bawah sini :

Baca juga tulisan di bawah ini :