“ Ma, saksikanlah dengan dua mata cahaya-Nya, bahwa aku yang masih di ijinkan oleh-Nya berada di bumi ini merasakan manis kaya rasa akan sebuah makna hidup. Disini, di belahan bumi yang aku tempati untuk sementara, Aku masih mau mengusahakan untuk terus hidup menyongsong mimpi,ma. Walaupun, Engkau tak mungkin menyaksikan kesuksesan ku di dunia ini, Insya Allah kidung doa yang kupanjatkan untuk mu, ayah, dan nenek serta almarhum Kakek yang setia mengasuhku, semoga doa itu kian mempermudah kita bertemu nanti di janah-Nya.
Sekarang aku sudah tidak lagi bingung untuk berbakti kepadamu,ma. Kata Seorang ustadz yang baik hati,
Ia megajarkan supaya berbakti untuk makhluk luar biasa sepertimu tidaklah harus ketika hidup saja, tetapi berbaktinya anak laki-laki ialah sampai kapanpun. Seperti ustadz tersebut bilang, kalau aku disuruh menyambung tali silaturahim kerabat mama, alhamdulilah sudah saya tunaikan dan akan tetap aku jaga silaturahim ini. Beliau juga bilang, kalau untuk berbakti pada mama yang sudah tiada bisa dengan senantiasa mendoakannya, dan akupun tak lelah mendoakan mama, beliau juga masih baik hati bertutur kalau untuk berbakti kepada mama, juga bisa saja dengan bersedekah di niatkan untuk almarhum, dan itu yang membuat saya semangat bekerja keras, Aku ingin berbakti kepadamu,Ma.
Walaupun Allah memisahkan kita, sejak usia 1 tahun 4 bulan, sempat merasa tidak mendapatkan keadilan dari Allah, seperti kurang mendapatkan kasih sayang seorang ibu tapi itu hanyalah fikiran fanatic anakmu ini saja, karena ternyata rangkaian hari demi hari yang membuat tahun dalam tumbuh kembangku, membuat semua tampak adil dan menakjubkan, ma. Dalam dekapan cinta ayah, nenek dan almarhum kakek lah benih-benih cintanya membentuk segumpal cinta yang penuh dengan pengorbanan, mereka sayang sama andi,ma. Seolah menyiratkan pesan itulah rindu yang Allah tumbuhkan untuk kita, Aku sayang sama mama, walau aku lupa wajah mama seperti apa, karena andi ga punya photo mama, walaupun ada itupun sudah rusak benar-benar tidak ingat seperti apa tapi rindu di hati mengukir sketsa bening wajah mama dengan indah, dan bayangan itu yang ingin aku raih, dan aku ingin bersimpuh dikakimu,ma. Merasakan manjanya jadi anak laki-laki.
Ma, si kecil yang telah engkau lahirkan dulu, sekarang sudah besar, ma. Ia terus tumbuh dengan geliat semangat yang terus membuncah, jejak langkahnya kian hari kian berwarna, demikian susah untuk digambarkan, tapi maaf ya ma, kadang anakmu ini tampak bodoh,ma. Makanya anakmu ini ingin sekolah terus sampai setinggi-tingginya, meraih gelar tertinggi dari hirarki pendidikan di dunia sekalipun, Aku minta doa restu mu, ma. Sekali lagi ingin aku kecup tanganmu,ma.
Maaf juga ya ma, anakmu ini kadang juga khilaf, suka lupa sama Allah, tapi karena engkau anakmu ini kembali ingat kepada jalan-Nya. Ma, anakmu ini punya cita-cita yang tinggi, bahkan berani menggantung mimpiya di sayap-sayap malaikat-Nya, semua mimpi itu terangkum dalam buku diarinya, berharap malaikat baik hati itu berkenan menyampaikannya pada Allah untuk di kabulkan dan tentunya juga dengan doa dan usaha dari anakmu ini juga.
Ma, kasih sayang Allah dan segala rumusan-Nya telah sangat baik membantu anakmu ini berada di dalam keadaan yang memberikan arti dalam hidup, Alhamdulilah, anakmu ini bisa sekolah SMP saat yang lain belum bisa, Alhamdulilah anakmu juga bisa lanjut SMA saat yang lain masih belum bisa, dan sekarang juga alhamdulilah anakmu ini telah bisa kuliah, Ma dan sama juga disaat yang lain belum bisa kuliah. Karena jaminan cinta-Nya-lah ma, anakmu ini berada di dunia asing ini, di didik di Alam oleh sang maha hidup, yang maha menggenapi segala kekurangan, yang maha pemilik cinta yang tak pernah kering, yang maha welas asih, dengan bimbinganNya, alhamdulilah,ma Allah mempertemukan anakmu ini dengan orang-orang luar biasa melalui sebuah skenario cerita yag tidak pernah terbayang sebelumnya.
Disini semua asing, tetapi mereka baik dan sangat luar biasa, alhamdulialh dosen-dosen dikampus sayang sama andi, tetangga kosan, dan kenalan orang-penting yang begitu baik,ma belum lagi mereka sahabat-sahabatku yang luar biasa, yang sempat membuat air mata ini menitik haru karena kebaikan mereka. Ma, Allah sungguh sayang ma, Ia juga mengajarkan aku untuk belajar mengenali diri, kadang sempat bikin orang lain tidak suka, kesal dsb. itu yang aku sebut pelajaran,Ma dan aku tak tinggal diam, aku belajar darinya ilmu yang berharga ; bagaimana bersikap ramah dsb juga belajar tersenyum dengan sebaik dan seikhlas mungkin yang merupakan sedekah paling mudah.
Ma, rasa rindu ini begitu kuat menyemburat, menggebu-gebu ingin bersimpuh di kakimu. Mencuci kaki mama dengan air dari telaga kautsar di Surga-Nya kelak. Sebelum itu, walaupun mama tak berada disisi terjaga-ku, tapi sungguh ingin sekali anakmu ini bisa menjadi orang yang selalu berbakti, menjadi orang besar yang mengabdi pada agama, bangsa dan negara, ingin menjadi orang yang baik hati dan jujur, andi akan selalu belajar ma, mama sungguh menginspirasi andi untuk selalu ingat pada allah, untuk selalu berusaha mendoakan mu. Di bawah temaram cahaya cinta-Nya yang meneteramkan, andi ingin meminta restu mu, engkau adalah sebaik-baik ibu bagi anak ; yang luar biasa, cukuplah Allah dan rosulnya sebagai saksinya. Anakmu ini punya mimpi, semoga engkau merestui ,ma, semoga Allah mempermudah jalan andi dalam meraih mimpi-mimpi, Andi doakan semoga mama berada di tempat terbaik di sisi-Nya, amin ”
- Aku pilin rindu ini, aku bungkus dengan secarik kertas hati, yang aku lipat membentuk sekepal asa aku lemparkan ke jambangan cinta-Nya, supaya ia terapung, dan karena ijinNya, aku yakin engkau akan terima ini disurga-Nya. Surat cinta dari ku hanya untuk mama.
I do love you, mam. You are my inspiration to always be better and better.
My tears will be the true witness due to I do love you and miss you
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusMasyaAllah.. tulisan yang menginspirasi dan mengharukan sekali :')
BalasHapusSukses terus dengan impiannya mas, semoga selalu dlm pertolonganNYA disetiap langkah.amin