Semua aku utarakan lewat lisan diamku ini, semua orang di dunia ini akan meyakini bahwasannya tanpa disadari atau tidak perbandingan besar antara ucapan verbal dan tulisan akan sangat jauh berbeda, sedikit berbicara tentang nilai khasanah tulisan ialah mampu menyuarakan suara yang hanya bergeming,stag dalam batas kemampuan untuk menyuarakanya, berbeda dengan lisan :Ia akan membuat suara mampu berkelakar dengan auman yang begitu membahana, nyaring bahkan jika tak memiliki keberanian dalam mengutarakanya maka ia akan menjadi suara yang tak berbunyi bahkan usang, suara- suara mati akan dibangkitkan oleh sebentuk tulisan dari pada lisan yang terkadang hanya bergeming
Aku sematkan pada perwakilan jiwa yang menyuruh jemariku untuk menilaskan semua ini, ini bukan rekaan tulisan yang terlalu dipaksaan tapi lebih dari itu ini adalah leleran inspirasi yang bergumul dan luber kepermukaan.
Aku percaya pada perjuangan hidup yang perbendaharaanya bisa membuat jiwa kita lebih terlatih, meski tampak kadang susah tapi inilah perjuangan, perjuangan yang benar-benar membutuhkan keringat yang bercucur secara ikhlas, bersetubuh dengan waktu meski kadang terbelit dengan ragam agenda yang berujung pada kecamuk fikiran yang melelahkan, tapi inilah perjuangan, aku ingin menemukan duniaku disini, dunia yang kuciptakan dengan seperangkat waktu dan kalimat-kalimat penggugah penuh nutrisi.
Aku sadar aku pernah tidur, tapi aku ingin juga berlari ketika aku bangun dari tidurku, walaupun akhirnya aku tau bahwa aku harus memapah langkah untuk berjalan dahulu, tapi aku ingin berusaha memperpendek masa untuk berjalanya yang kemudian aku bisa berlari mengejar ASA yang terus melambai-lambai kepadaku.
Aku biarkan jemariku liar menilaskan ini semua, aku ingin memerdekakan jiwa ini lepas dari kungkungan kegelisahan yang hanya berhenti pada tindakan diam, aku ingin jemariku menunaikan haknya, aku tau dengan ketakutanku, ketika jemariku malas memeluk pena, fikiranku terasa terkepung dengan cecaran ide-ide segar yang beku, jiwaku hanya bisa menyaksikan dasyatnya pembantaian rasa malas yang terus menerus menumpas fikiranku.
Tentang TUHAN,yaitu Allah subhanahu wata alla, akan senantiasa aku libatkan Dia dalam tiap-tiap penggal episode hidupku, Dialah zat yang menggenggam seluruh dimensi yang membentuk aku, sungguh akan sangat bodoh jika dalam pengembaraan hidup ini jika aku tidak melibatkan Allah dalam langkah, gerak dan segala semburat rutinitas dalam hidup ini.
Ndi,jangan pernah menyerah...........
“Permudahlah urusan hamba yang lain, maka akan kau dapati kemudahan di karenakan perbuatanmu”
Spirit to reach my dream…………
0 komentar:
Posting Komentar
Setelah membaca tulisan di atas, silakan berikan tanggapan/ komentar/ inspirasimu di bawah sini :