Di Tulis di Wisma Albanna (Wisma Binaan) pada Sabtu, 25 April 2015 pukul 19:20 WIB di Purwokerto.
Sesungguhnya aku adalah laki-laki pecemburu. Entah apakah ini kekuranganku atau bukan. Sehingga aku tanamkan dalam otak bawah sadarku bahwa cemburu yang berlebihan itu tidak baik. Cemburu boleh asal pada tempat dan kadar yang tepat. .Terkadang perasaan teramat sayang yang sulit untuk dinafikan, membuat aku “butuh” untuk memberikan dengan sepenuh perasaan atas kasih sayang yang aku anggap pantas untuk diberikan kepada yang berhak untuk mendapatkannya (Sosok belajahan jiwa). Semoga hal ini tidak menjadi sepenuhnya kekuranganku.
Atas hal itu maka doa itu pun terpanjat. Semoga kelak dipertemukan dengan jodoh “setia” yang aku bisa "menjaga" perasaanya sebagaimana ia bisa menjaga perasaanku. Semoga aku bisa "memahaminya" sebagaimana ia memahamiku. Semoga aku "tidak melukai perasaannya" sebagaimana ia tidak melukai perasaanku. Bukan ingin dimengerti duluan melainkan duluan mengerti. Semoga benih-benih cinta yang tumbuh adalah karena Allah. Supaya Allah yang mengatur semua dalam masa berlangsungnya. Supaya barakah Allah yang membuatnya menjadi berkah berupa ke-sakinah-an, ke-mawadah-an dan ke-warahamah-an .
(Atas dasar kecemburuanku yg seperti inilah yang menjadikan tidak tertarik untuk ingin berpoligami. Bukan bermaksud melakukan pengingkaran atas tuntunan rasul-Nya. Namun kekhawatiran tidak bisa berlaku adil untuk masing-masing pihak dan sambil memperhatikan perasaan yang mungkin saja susah untuk dibaca namun memendam luka. Karena bisa saja aku berbahagia dengan istri lainya namun ternyata ada hati yang menangis lantaran kejujuran hatinya tidak merelakan diri ini berada dalam pelukan istri lainnya.)
Dan tentang kekuranganku yaitu kecemburuanku, maka jika aku dapati jodohku memiliki masa lalu yang mungkin membuatku cemburu, Aku senantiasa berharap. Semoga aku bisa menumbuhkan rasa untuk memahami supaya aku bisa berdamai dengan masa lalunya. Karena jika mau instrospeksi melihat ke diri sendiri, aku juga begitu rentan apalagi kehadiranku padanya bisa jadi bukanlah yang pertama baginya. Karena seusungguhnya di dalam kehidupannya berisi tidak hanya aku. Namun juga orang-orang lain yang bisa saja pernah menyentuh hatiny, pernah mengisi hatinya terdahulu. Tetapi ada nasehat untuk menyiasatinya yaitu jika memang demikian adanya maka sebaik-baik pilihan adalah menghapus masa lalunya itu dengan taubat dan “Tazkiyatun Nafs” atau penyucian kembali jiwa-jiwa sambil bertaubat dan kembali mengisinya dengan kehadiran diriku sebagaimana diriku mengisinya dengan kehadiran dirinya didalam hati. Karena yang terpenting adalah keadaan sekarang, masa lalu biarlah berlalu. Lupakan yang terlewat selama itu tidak bermanfaat. Hal ini juga berlaku untuk diriku.
" Karena keadaan seseorang tidak di hukumi atas dasar dari masa lalunya. Melainkan keadaan masa sekarang. Oleh karena itu perbaikan diri adalah salah satu ikhtiar itu."
Yang utama adalah rasa saling percaya untuk saling menjaga. Rasa saling percaya untuk saling memahami. Yang semuanya harus berdasarkan pada pemahaman dan amalan ilmu agama yang dalam. Karena dengan bekal pemahaman dan amalan agama islam yang dalam dan sesuai al-quran dan assunah-lah jalan kebaikan akan diraih. Lebih dari itu, cara terbaik untuk memulai memahami adalah keinginan untuk saling memberi, bukan mengharapkan meminta. Mudahkanlah untuk menetapi jalan ini.
Sekarang adalah perbaikan, perbaikan menuju pada tujuan yang terbaik. Perbaikan untuk menyiapkan langkah terbaik. Karena Allah-lah yang akan mempertemukan jodoh kita dengan seperti apa keadaan kita saat ini. Jika kita baik, maka Allah akan mempertemukan yang sama baiknya. Pun Jika kita sedang memperbaiki diri maka Allah juga akan mempertemukan dengan yang sedang memperbaiki diri. Adapun jika kita kurang baik namun mendapat yang baik itu artinya Allah menyelamatkan keadaan kita. Disitulah rasa syukur harus selalu terhatur. Semoga selalu menetapi jalan kebaikan. Jalan untuk senantiasa memperbaiki diri.
0 komentar:
Posting Komentar
Setelah membaca tulisan di atas, silakan berikan tanggapan/ komentar/ inspirasimu di bawah sini :