Di catat di Kereta Api Gajah wong / 137 Gerbong 8
no kursi 5B pada Jumat 20 Juni 2014 pukul 21:15 WIB.
Bismillahinrahmanirahmi insya
allah dalam perjalanan menuju Eagle Hill Mega Mendung Bogor. Jawa Barat untuk
Agenda “Youth Camp 2014 - Youn & Locavore “
Kursi berderik-derik, Gerbong
yang kunaiki terdengar lesu begermuruh; bunyi berdecit rel kereta api yang
beradu dengan roda besi kereta ini kadang nyaring terdengar, kadang ringkih
terdengar. Sedikit gaduh namun terasa menghanyutkan untuk di nikmati. Sesekali
gerbong kereta kami bergoyang-goyang sayahdu, namun masih dalam kadar yang
tidak membuat kami panik, malah hal itu membuat sebagian penumpang di sebelah
kanan- kiri- depan dan belakangku tampak tenggelam dalam lelapnya tidur.
Mereka masing-masing tampak asyik
menata mimpi dalam benaknya yang luruh tak berdaya. Jika aku edarkan pandangan.
Mataku tak menemukan keramaian yang berarti, wajah-wajah lesu dengan tempias
lelah menggelayut di wajahya. Kantuk nya terasa seperti begitu berat membebani
kelopak matanya, butuh energi besar untuk hanya membukanya. Itulah yang aku
amati saat ini.
Kawan, Malam ini adalah moment
perjalanan spiritualku untuk kembali mencari ilmu atau mencari hikmah yang
tercecer, begitu kata ustadzku dulu pernah menasehati. Kembali mengisi energy
untuk belajar lebih tentang ilmu baru, belajar tentang hal-hal yang menjadi isu
bangsa ini yaitu tentang isu pangan, kedaulatan pangan lokal lebih tepatnya.
Bertajuk “Youth Camp 2014 Locavore” aku sertakan diriku bergabung di dalamnya.
Sebuah acara kepemudaan yang akan di adakan mulai dari Sabtu 21 juni 2014-22
Juni 2014 di Eagle Hills, Mega Mendung Bogor Jawa Barat.
Bismillah semoga bermanfaat.
Sedikit bercerita tentang acara
yang aku ikuti ini, sebelumnya aku bersyukur karena Allah telah
mengijinkan aku mengecap rasanya bertemu dengan sahabat-sahabat luar biasa
dengan berbagai latar belakang, berbagai prestasinya yang luar biasa yang
sampai detik ini membuat aku ingin seperti mereka --- yang tak pernah berhenti
melangkah dalam menempa diri melejitkan potensi.
Langsung saja kawan. Seperti
acara-cara lainnya, acara "Youth Camp 2014 - Young & Locavore"
ini juga tidak banyak perbedaaanya. Untuk mengikuti acara ini, kami -- para
calon peserta-- harus lulus terlebih dahulu melalui tahap seleksi untuk sampai
benar-benar menjadi Fixed Participant atau peserta yang
dinyatakan benar-benar lolos dengan persyaratan sebagai berikut : yaitu pertama
membuat tulisan essay tentang kedaulatan pangan sepanjang 500 kata. Menyertakan
foto diri dengan makanan favorit dan juga di minta untuk mengirimkan CV
(Curriculum Vitae) rekam jejak langkah hidup kita (Selama masa-masa belajar di
universitas kehidupan).
Data yang aku dapatkan dari
panitia ada sekitar 100-an lebih pendaftar, dari masing-masing pendaftar akan
diseleksi terlebih dahulu utnuk menuju 24 peserta terpilih. Bagi mereka yang
lolos seleksi maka akan mendapatkan kesempatan untuk menghadiri acara “Youth
Camp 2014 - Young & Locavore.
Semua biaya akomodasi dan
transportasi peserta yang lolos akan di tanggung oleh panitia penyelenggara.
Alhamdulilah bersyukur bisa lolos, namun satu hal yang ingin aku katakan juga
bagi teman yang belum rejekinya lolos, bukan berarti kita tidak pantas,
tetapi hanya belum saatnya saja kalian bisa ikut dan yang terpenting adalah
percayalah bahwa nanti akan ada gilirannya untuk sama-sama merasakan menjadi
peserta yang lolos. Hal serupa juga pernah aku alami bahkan sering ketika dulu
di awal-awal masa belajar hikmah bahkan berkali-kali mendaftar untuk mengikuti
seleksi acara tertentu namun selalu gagal alias tidak lolos.
Namun satu hal yang sampai saat
ini aku jadikan pelajaran adalah bahwa kita tidak boleh menyerah dalam mencoba,
jika kita yakin langkah yang kita ambil adalah sesuai dengan passion kita maka
teruslah mencoba karena ketika terus mencoba maka lama-lama kita akan semakin
banyak belajar dari kesalahan, karen ketika terus mencoba maka dengan
sendirinya kita sedang belajar memperpantas diri dengan terus meningkatkan
kapasitas.
Malam memang mulai beranjak larut,
§ Di
gerbong kereta api ini tampak bisu, Malam beranjak pelan tapi pasti mulai
larut, didalam kereta semakin sunyi senyap, mereka tidur dengan begitu pulasnya
berteman selimut menutubpi badan yang mereka sewa dengan harga 6.000 perak.
Senyap ini begitu terasa bahkan suara jemariku yang lincah menari-nari di tut
keyboard pun sampai terdengar. Aku terus menulis untuk menulis rutin harian ku
ya meski tulisan ku tidak bagus, namun aku selalu berharap akan ada manfaat
ketika ada orang yang membacanya, minimal merasa semangatnya tergugah kembali.
Kawan, ada beberapa hal yang
ingin aku ceritakan di sini. Salah satu kebahagiaan dalam ke ikut
sertaanku di cara ini adalah kami ( aku dan teman teman peserta yang lainya )
berkesampatan menyulam kembali benang-benang silaturahmi. Benang-banang yang
mampu menghubungkan jalur berkuasanya tuhan atas limpahan rizki yang tuhan
berikan kepada hambannya, jalur yang memberikan kita kesempatan memperpanjang
usia ketika kita membentangkannya. Jalur yang akan semakin membuka
seluas-luasnya berkah persaudaraan. Itulah silaturhami.
Dalam kesempatan acara ini
alhmadulilah bisa berjumpa dengan sahabat-sahabt inspiratif yang sebelumnya
pernah berjumpa di event-event nasional bergengsi lainnya , seperti misalnya di
acara Youth Camp 2014 ini aku berkesempatan berjumpa dengan Siska Yuliana Sari
mahasiswa UI yang dulu juga pada kesempatan yang sama aku dan dia adalah
merupakan peserta terpilih di EIC (Entrepreneur Indonesia Camp 2013
di Universitas Brawijaya Malang), juga bertemu dengan sahabat
inspiratif Irene Sarah mahasiswa ITB Bandung, pada kesempatan yang sama kami
juga pernah satu acara bergengsi nasional yaitu PGC (Parahyangan Green
Challenge 2014 di UNPAR Bandung) dan yang tidak kalah seru juga di
kesempatan acara “Youth Camp 2014 Locavore” ini aku
akan berjumpa dengan Ryan Frizky mahasiswa IPB Bogor yang juga pada kesempatan
yang sama pernah berjumpa di acara nasional bergengsi Forum Indonesia Muda,
kebetulan Ryan Frizki adalah angkatan 16 di Forum Indonesia Muda,
sedangkan aku angkatan ke- 15 nya. Sungguh ini seperti gerakan tangan
tuhan menghubungkan titik – titik kerinduan pada sahabat yang lama tak
jumpa #lebay.
Kawan, di dalam ruangan
berbentuk ular memanjang ini, maka aku seperti berada di dalam perut ular besi,
jika kamu sedang di angkasa sana dan melihat kereta api ini melaju, mungkin
kamu hanya akan melihat sebentuk benda panjang yang meluncur dan hanya tampak
lampu sorot depan di bagian masinis saja yang melaju, bergerak kearah depan
dengan kecepatan sedang.
Namun jika kamu mampu mengamati
dengan seksama kereta yang kamu lihat itu dari angkasa sana, Lihatlah dengan
seksama Kereta Api Gajah wong pada Gerbong 8 kemudian kamu kira-kira saja nomer
urut kursi 5B. Jika kamu mampu
mengira-ngira nomer urut kursi tersebut maka kawan, aku sedang duduk teronggok
disana mengetik ini. Namun di luar tadi sempat hujan deras, jadi mungkin saja kamu
tidak mau menyempatkan walaupun hanya sekadar membayangkannya saja menyaksikan dari
angkasa keretaku melaju.
Dibagian akhir ingin aku sampaikan :
Suasana mulai kuyu, mataku mulai mengantuk,
jangankan meneruskan mengetik, menatap layar laptop saja sudah terasa sangat
berat. namun susah untuk aku pejamkan. Handphone Galaxi Mini 2 ku yang aku
jadikan sebagai acces point tethering Wifi telah memberiku banyak sekali
kebahagiaan, kebahagiaan itu lantaran aku mampu membagi siluet kebahagiaan yang
terbit di hati untuk aku rangkum menjadi kata-kata yang berderet ini. Aku
berharap kamu tak bosan membacanya. Memberi tahu tentang gemuruh suara gerbong
kereta api yang mendayu-dayu bertabur dengan euphoria kebahagiaan, di tingkahi
oleh dingin mencucuk dari Air Conditioner, Dengan takzim aku sudahi percumbuanku
dengan laptop Toshiba biruku. Thanks
Follow Tumblr :
http://andiyantosangpembelajar.tumblr.com/about/
Follow Tumblr : http://andiyantosangpembelajar.tumblr.com/
Fan Page Sang Pembelajar :http://facebook.com/andiyantosangpembelajar
Twitter : @andiyantosmile
PIN BB 7436105E
0 komentar:
Posting Komentar
Setelah membaca tulisan di atas, silakan berikan tanggapan/ komentar/ inspirasimu di bawah sini :