Pages

Yakinlah dengan mimpi-mimpi kita, Percayalah dengan apa yang kita yakini.

Ketika orang-orang di sekitar kita mulai meragukan kemampuan kita, maka satu-satu nya cara untuk tetap bertahan adalah, kita harus yakin dengan diri kita. Orang lain tidak akan percaya dengan kita selama kita sendiri meragukan diri kita sendiri.

Ibu Sri Mulyani (Managing Director of World Bank) : Kiprah kita tak boleh berhenti sebatas wilayah.

Mengingat diri kita adalah manusia dengan kapasitas berfikir yang lebih sempurna, kita memiliki tanggung jawab peran untuk melakukan hal terbaik, tidak hanya di tataran lingkungan sendiri (jago kandang ) melainkan juga berani di luar kandang.

Bapak Roy Suryo (Menpora RI) : Energi pemuda itu seperti tidak pernah ada habisnya.

Menjadi Pemuda adalah sebuah takdir sekaligus pilihan, yang meyakini pilihan adalah ketika kita mau menggunakan energi pemuda itu untuk memberikan manfaat kepada linkungan sekitarnya. Hidup Pemuda Indonesia.

Anies Baswedan Menteri Pendidikan: Pendidikan adalah eskalator peradaban.

Memilih untuk meraih pendidikan setinggi-tingginya demi terciptanya peradaban yang lebih baik bukanlah impian yang salah.

Bapak Dahlan Iskan (Menteri BUMN RI) : Selalu lakukan hal dengan kesungguhan dan ketekunan.

Jika kita merasa pantas memiliki mimpi, maka yakinilah kalau kita pantas meraihny.

Bapak Ruhut Sitompul : Dialog kebersamaan itu tercipta.

Hanya menyapa dan memanggil nama, semuanya terasa akrab, meski terbiasa dibatasi layar kaca.

Saya percaya senyum telah merekat kuat.

Kebersamaan akan selalu menciptakan kesempatan untuk tersenyum lebih hangat, tertawa lebih renyah dan kedekatan persahabatan yang terikat keuat.

Bapak Renald Kasali Tokoh Perubahan Nasional.

Kita jangan kalah seperti bunglon,;Jangan Takut Melakukan Perubahan!..” “Change is the only evidence of life”.

Ahmad Fuadi (Penulis Novel Best Seller Trilogi Negeri 5 Menara): Man Jadda Wa jadda

Jika mau mendapatkan apa yang kita inginkan, pertama adalah usaha, kedua usaha, ketiga juga usaha selanjutnya berdoa dan tawakal kepada tuhan.

Fourm Indonesia Muda (FIM): Kita akan selalu memilih.

Keputusan besar diambil ketika kita tahu bahwa kita pantas tumbuh menjadi pribadi yang mau terus tumbuh dan belajar berjiwa besar.

PPAN : Terpilih untuk memilih

Dalam hidup kita selalu mendapatkan kesempatan untuk memilih, pun juga terpilih untuk memilih.

Keberagaman membuat kita semakin kaya

Keberadaan diri kita di muka bumi ini adalah bagian kecil dari sebuah kekuatan besar yang ada di dunia, bisa benar - benar terwujud jika kita mampu menyatukan setiap bagian-bagian kecil tersebut menjadi satu.

Pemuda harus terus bergerak untuk maju.

Menjadi Pemuda adalah sebuah takdir sekaligus pilihan, yang meyakini pilihan adalah ketika kita mau menggunakan energi pemuda itu untuk memberikan manfaat kepada linkungan sekitarnya.

Menggali nilai-nilai luhur bangsa Indonesia.

Sebagai pemuda yang mencintai tanah airnya, menggalih pemahaman tentang budaya adalah harga mati

GALA DINNER Bersama Jajaran Menteri Kabinet Indonesia Bersatu.

Kepercayaan, kepantasan akan menjadi hadiah bagi mereka yang mengusahakannya.

Membuka senyum adalah anugrah terindah.

Senyum itu pertanda bahwa ada kehangatan dalam bentuk kebahagiaan yang ditularkan.

Iwan Sunito (Miliarder Indonesia di Autralia) : Kata beliau "Ndi, kamu pasti bisa lebih sukses ".

Energi yang di tularkan orang besar memiliki kekuatan besar yang sangat berpengaruh pada kehidupan seseorang.

On Air : Sekali di udara tetap di udara".

Demikan pesan-pesan kebaikan telah terhaturkan, bukan untuk menggurui hanya saling menasehati

Hasrat untuk peduli itu adalah panggilan jiwa.

Menjadi Pemuda adalah sebuah takdir sekaligus pilihan, yang meyakini pilihan adalah ketika kita mau menggunakan energi pemuda itu untuk memberikan manfaat kepada linkungan sekitarnya. Hidup Pemuda Indonesia.

Teladan diri adalah ketika kita mencoba berpenampilan terbaik.

Respect atau menghormati adalah bukan sekedar kita memberi apresiasi kepada orang lain, namun bagaimana kita menghormati diri sendiri terlebih dahulu.

Kekuatan terbesar itu adalah ketika kita mau bersinergi.

Potensi besar itu akan menjadi lebih besar lagi apabila kita mau bersinergi satu sama lain. Tiada hal remeh jika kita mau bersinergi.

Lebarkan sayap silaturahmi, temukan hikmah yang terserak

Ciptakan nilai tambah dimanapun kita berada. Bangunlah jaringan pertemanan sebanyak mungkin.

Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono : Untuk sampai bertemu denganya haruslah memantaskan diri.

Memantaskan diri adalah sebuah persiapan untuk menghadapi kenyataan dari meraih mimpi. Percayalah, persiapan membuat segala hal terasa lebih percaya diri untuk di hadapi.

Satu langkah menuju perbaikan adalah kemajuan.

Lingkungan positif memberi peranan besar dalam pembentukan siapa diri kita. Menjadi baik dan buruk di tentukan oleh lingkungan sekitar kita. Berani maju?? Carilah lingkungan positif.

Kebersamaan selalu memperkaya segala hal.

Hanya orang-orang dekat yang menganggap diri kita adalah bagian hidupnya--- yang mau merasakan susah dan senang bersama.

Kekeluargaan itu penting karena disitulah cinta bersemayam dan berkembang.

Saling mengisi, saling menggenapi adalah alasan adanya kebersamaan. Disitulah kita seharusnya tumbuh bersama.

Sebuah makna TEAM (Together Everyone Achieve More)

Dua tangan lebih baik dari satu tangan, tiga tangan lebih baik dari 2 tangan, semakin kita mampu berkolaborasi dalam sebuah team. Memberikan kita kesempatan berkembang lebih cepat.

Kemenangan itu bukan milik aku atau kamu tetapi milik kita.

Keberhasilan itu di ukur bukan dari hasil yang di raih saja melainkan dari pelajaran- pelajaran berharga yang di peroleh selama proses percapaianya.

Bapak Elmir Amin pendiri Forum Indonesia Muda (FIM) : Habiskan Jatah Gagalmu

Kegagalan ada batasnya, begitulah kata beliau. Jika ingin tau bagaiamana menentukan masa depan suatu bangsa bisa di lihat dari bagaimana pemudanya sekarang.

Memiliki cita-cita mulia salah satunya adalah menjadi bermanfaat.

Pertanyaan yang susah di jawab oleh diri kita adalah “Apa yang telah kita berikan kepada sesama?”

Yakinlah dengan mimpi-mimpi kita, Percayalah dengan apa yang kita yakini.

Ketika orang-orang di sekitar kita mulai meragukan kemampuan kita, maka satu-satu nya cara untuk tetap bertahan adalah, kita harus yakin dengan diri kita. Orang lain tidak akan percaya dengan kita selama kita sendiri meragukan diri kita sendiri.

Minggu, 12 Oktober 2014

Impian no 49, Bertemu langsung dengan Presiden Republik Indonesia

Mimpi ketika tidur merupakan alam imaginer yang tak mampu terjangkau oleh alam fisik nyata kita. Ia lebih seperti tabir yang membatasi kita antara alam asing antah berantah dengan alam kehidupan kita. Buktinya mimpi terkadang bisa lebih menakutkan, bisa lebih canggih, bisa lebih indah bahkan mimpi itu terkadang juga aneh-aneh itulah alam mimpi yang di sebut sebagai bunga tidur. Namun mimpi (bunga tidur) berbeda dengan mimpi yang satu ini, ia adalah impian  / cita-cita.  Ia adalah harapan untuk tumbuh menjulang ke langit dan mengakar dalam ke bumi, ia adalah serupa hasrat , ia  adalah selayak nafas, ia adalah bagai energi yang memberi kita hidup untuk mencari makna dalam pencarian jati diri yang sesungguhnya.

Dalam hidup ini  bisa di katakan kita adalah manusia yang berjalan di muka bumi,  dengan dua kaki yang tak boleh pasrah, melainkan berusaha terus  menerus tanpa pernah ada kata menyerah untuk melakukan pembuktian-pembuktian atas  mimpi-mimpi kita, jika kita telah berani membayangkan impian kita, maka selanjutnya adalah, Tuhan meminta kita untuk membuktikan impian kita supaya mewujud menjadi kenyataan. ~ Sang Pembelajar ~


Di catat pada : Rabu 14 Mei 2014 Pukul 06:23 WIB di Rumah Sahabat (Muhammad Ishom ) Surabaya

Bismillahirahmanirrahim...

Di pagi ini, aku duduk di depan laptopku, mencoba menulis sebuah hal yang aku berharap ada kebaikan didalamnya, tak biasanya aku menulis sepagi ini, biasanya aku memilih malam setelah badan lelah melakukan aktivitas sepanjang hari, jadi bisa di katakan aku menulis pagi itu sangat jarang bahkan bisa di hitung dengan hanya menggunakan jari saja.

Kawan, Sekarang aku masih  berada di Kota Surabaya lebih tepatnya di rumah salah satu sahabatku , Muhammad Ishom Drehem namanya, beliau adalah sahabat alumni dari Forum Indonesia Muda angkatan 15.

Di kota Surabaya ini harus aku akui  bahwa waktu selalu berjalan lebih awal dari tempatku biasanya, maklum, karena tempat aku berdomisili biasanya adalah di Purwokerto Jawa Tengah sehingga segalanya aku rasakan selalu lebih awal dari biasanya. Seperti Waktu sholat yang selalu lebih awal tiba, sinar matahari yang aku  rasakan lebih awal menerpa, suara cericit burung yang lebih awal aku dengar, dan yang pasti adalah kesempatan berbuat baik yang bisa di lakukakan lebih awal, semoga Allah senantiasa memberikan taufik untuk kita semua berbagi inspirasi. Aamiin.

Aku tak ingin menyia-nyiakan kebaikan yang datangnya lebih awal tersebut untuk aku belajar lebih banyak, menelaah lebih banyak, membaca lebih banyak, menulis lebih banyak dan sebagainya. Apalagi aku sekarang tinggal di kamar sahabatku yang di dalamnya terdapat perpustakaan yang berisi banyak sekali buku-buku hebat. Kebetulan kakak nya sahabatku adalah seorang sarjana muda kedokteran Universitas Airlangga, namanya Muhammad Shaleh Drehem, kakak dari Muhammad Ishom Drehem. Karena latar belakang kedokteran itu pula yang membuat aku memaklumi jika rak perpustakaan di kamarnya berisi buku-buku tebal tentang kedokteran , misalnya saja “Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal, First Aid, Cases, Sobbota Anatomy 14th Edition, Dokter di Rumah Anda, Clinical Surgery, Neurology, Basic Surgical techniques dan puluhan buku kedokteran lainya yang sangat tebal-tebal.

Tidak hanya buku tentang kedokteran saja, melainkan buku-buku bacaan lainya yang best seller juga turut serta menyesaki rak perpustakaan itu. Misal serial Haryy Potter dari serial pertamanya “Harry Potter and the sorcerer’s Stone” sampai serial ke tujuh yaitu “Harry Potter and The Deathly Hallows, ditambah sequal novel novel bernutrisi lainya. Sisanya novel-novel islami, novel inspiratif dan buku buku perjalanan tokoh tokoh. Aku sangat bahagia berdekatan dengan buku-buku penuh nutrisi tersebut. Sayang buku yang aku miliki masih sedikit, kebanyakan paling pinjam dari teman, andai aku punya perpustakaan sendiri di rumah atau dikamar betapa bahagianya hidup ini.

Kawan, satu hal yang ingin aku sampaikan pada pagi ini adalah aku ingin berbagi sesuatu yang aku dapatkan, pertama yang aku pelajari dalam setiap perjalananku pergi-pergi dari satu tempat ketempat yang lain selain silaturahmi adalah  aku mencoba merangkai hikmah yang tercecer, mengumpulkan hikmah yang terserak yang tidak lain adalah ilmu. Ilmu yang harus aku persiapkan untuk meningkatkan kapasitas diri , meningkatkan kapasitas diri dalam rangka memantaskan diri meraih mimpi mimpi. Dan inilah yang sebenarnya ingin aku bagi, ( maaf ya muter-muter ceritanya.) Yaitu tentang iman terwujudnya suatu impian. Semoga bisa berbagi inspirasi..

Tentang impian , seperti tulisan yang pernah aku tulis yaitu tentang sebuah mimpi bahwa mimpi itu gratis, dan mengetahui mimpi gratis saja tidak cukup untuk membangkitkan semangat namun di perlukakn juga usaha keras untuk meningkatkan semangat itu yaitu menulisnya di kertas dan menaruhnya di tempat yang bisa kita lihat setiap saat, seperti misal yang aku lakukan yaitu menulisnya dan menempelkannya di dinding kamarku sendiri. Harapannya dengan menuliskan mimpi-mimpi kita maka kita akan selalu ingat akan impian besar kita dan semakin lebih bersemangat dalam usaha meraihnya serta meyakini juga bahwa tulisan tulisan mimpi kita akan menjadi coretan-coretan yang berarti bahwa ia telah terwujud menjadi nyata.

Baiklah, berbicara tentang mimpi yang ditulis, aku memang sengaja menulis mimpi-mimpi yang menurutku sangat tak masuk akal atau nyleneh (Susah menurut sebagian besar orang), sambil mencoba mengimani kekuatan mimpi yang ditulis, aku percaya bahwa seperti yang Arai bilang dalam Sang Pemimpi nya Bang Andrea Hirata bahwa " Jika kita memiliki mimpi yang tinggi maka Tuhan akan memeluk mimpi-mimpi kita."

Akupun menulis 101 mimpi-mimpi gila atau nyeleneh (Susah menurut sebagian besar orang) namun aku tak peduli sesusah apa itu akan terwujud karena biarlah waktu yang menjawab. Salah satunya adalah mimpi nomer 49. Ingin bertemu (Bersalaman) dengan Presiden Republic Indonesia secara langsung. Temanku saja sempat tersenyum melihat mimpiku itu ketika ia main ke kamarku. Sebenarnya waktu aku menulis itu , aku bertanya mungkinkah aku bisa melakukanya? Mungkinkah aku bisa mewujudkanya menjadi kenyataan, Presiden alias orang nomer 1 di negeri ini adalah orang super sibuk yang sepertinya sangat kecil kemungkinan untuk bertemu dengannya apalagi secara langsung berjabat tangan di tambah melihat posisi  aku hanyalah mahasiswa biasa.

Namun begitulah kekuatan keyakinan akan selalu bekerja sama dengan segala perangkat tuhan yaitu waktu untuk berusaha mewujud menjadi nyata. Jika kita yakin maka keyakinan itu akan memberi atmosphere pada alam berfikir kita bahwa kita layak untuk meraihnya. Probabilitas selalu memberi ketenangan dalam masa-masa pembelaan terhadap mimpi –mimpi yang sebagian orang bilang kepadaku “ Bagai Pungguk merindukan Bulan” yakinlah bahwa kemugkinan akan selalu ada. Selanjutnya adalah memantaskan diri untuk meraihnya.

Tentang mimpi nomer 49. Ingin bertemu (Bersalaman) dengan Presiden Republik Indonesia secara langsung akhirnya bisa terwujud juga. Tak peduli walaupun aku hanyalah mahasiswa biasa, aku bukanlah pejabat pemerintahan, aku bukanlah menteri namun aku mencoba yakin bahwa aku pasti bisa mewujudkannya. Hingga di suatu moment acara nasional bergengsi yaitu The 2nd   Congress of Indonesian Diaspora, aku bisa bertemu dengan Presiden Republik bangsaku sendiri, republik Indonesia yaitu bapak Soesilo Bambang Yudhoyono yang sering disebut-sebut sebagai orang nomer 1 di negeriku ini. Bapak Presiden juga di temani oleh istri nya yaitu ibu Negara Ani Yuhoyono serta seluruh Menteri dar kabinet Indonesia Bersatu. Begini awal  mulayanya mimpi nomer 49 itu terwujud. 




Saat itu di acara The 2nd   Congress of Indonesian Diaspora di buka langsung oleh Bapak Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono. Selang beberapa menit Bapak SBY membuka acara Congress of Indonesian Diaspora (CID) maka dilanjutkan lagi dengan pidato beliau, setelah itu di isi dengan agenda  lainya. Aku masih ingat, saat itu aku duduk di sebelah Bapak Drs Nunus Supardi, beliau adalah Wakil Presiden (Wakil Ketua) Lembaga Sensor Film Republik Indonesia. Kami sempat berbincang-bincang  kecil tentang Diaspora. Beliau sungguh ramah sekali. 

Saat itu masih sesi di tengah acara. Aku melihat rombongan jajaran para menteri dari Kabinet Indonesia Bersatu mulai bergegas hendak pulang. Disitu aku melihat barisan pengamanan pagar betis mulai di galakan. Pasukan Pengaman Presiden atau Paspampres mulai bertugas sesuai dengan fungsinya di bawah koordinasi oleh salah satu Ketua Paspampres. Mereka kompak tidak cuma ketika koordinasi dalam mengamankan presiden SBY tetapi juga dalam berpakaian. Mereka memakai batik asli Indonesia

Aku mulai berjalan lebih cepat menuju tempat terdekat  ke Bapak Presiden yang kala itu memakai baju batik bermotiv sederhana warna merah marun khas. Aku percaya diri waktu itu karena aku mememakai pakaian rapi dan memakai jas lengkap dengan sepatu pantovel dan celana bahan. Secara psikologi aku merasa percaya diri dan tidak terlalu hina berada ditenagh orang-orang yang katanya penting itu. Namun sebelum itu terwujud,  aku bertemu laki-laki paruh baya berbadan tegap, aku bertanya pada bapak itu untuk meminta ijin bertemu dengan SBY, ternyata itu adalah kalimat permintaan ijin yang sangat konyol, jelas aku ditolak dan tidak di ijinkan. 

Waktu itu aku melihat di belakangku ada banyak sekali peserta diaspora yang ingin bertemu dan bersalaman dengan bapak SBY. Namun sayang sekali, mereka berhasil di halau oleh Petugas Paspampress. Perlu di ketahui kawan, bahwa Paspampress itu fisiknya besar tinggi dan berotot. Tapi Alhamdulilah aku tidak terhalau oleh mereka. Karena saat itu aku berada di dekat Ibu Ani Bambang Yoedoyono, segera aku menyapa beliau dan beliau melihat aku kemudian aku mendekat dan bersalaman dengan ibu Ani sambil menanyakan kabar beliau (Masih ingat saat itu petugas paspampres masih sibuk menghalau peserta lain yang berebut mendekat). Suasana saat itu begitu sangat ramai. setelah selesai bersalaman dengan Bu Ani aku langsung mengambil moment menyapa bapak SBY yang berada di sebelahnya dan langsung menyapa beliau yang waktu itu berjalan di temani bapak Akbar Tandjung, Aku pun bersalaman dengan beliau. Saat itu aku merasakan betapa ke khas-an darah TNI mengalir di tubuh Presiden saat itu. Karena meski secara usia bapak SBY sudah sepuh (menua) tetapi telapak tangannya begitu terasa liat dan keras saat aku bersalaman dengan beliau aku mencium tanga kanannya dan tangan kirinya pun menepuk pundaku. jika di lihat seperti aku sedang salaman pamit kepada ayahku sendiri, di tengah kecamuk emosi yang rupa-rupa itu, aku membatin dengan lembut, inikah sosok yang di sebut sebagai orang nomer satu itu? inikah orang yang biasanya hanya bisa aku saksikan di televisi itu, seakan aku masih belum percaya bahwa sosok manusia nomer satu yang di sebut sebagai Presiden Republik Indonesi, kini tangan kanannya sedang menjabat tanganku. kini tangan kirinya sedang merangkul aku. Seakan aku masih belum percaya, inikah kekuatan impian itu? sesuatu yang tak terbayang itu benar-benar menjadi nyata, dan aku merasakanya secara lahir dan batin. batinku kala itu mulai gerimis, mulai basah namun tetap kutahan untuk tidak tumpah air mata bahagia itu.

Setelah bersalaman dengan bapak SBY. Aku tergoda ingin berphoto  dengan beliau, karena saat bapak presiden SBY keluar di depanku tepat ada beberapa wartawan yang sedang megambil gambar. Waktu itu aku ingat salah satu  wartawan tersebut adalah dari detik.com. Aku bertekad meminta gambar photo ku yang sempat terjepret oleh kamera wartawan tersebut. Saat itu tiba-tiba beberapa tangan dengan penuh kekuatan menariku. Termasuk beberapa watawan di depanku yang secara paksa di halau oleh Pasukan pengaman Presiden utnuk segera hengkang dari hadapan presiden karena mengancam keamanan presiden. Saat itu di depan pintu keluar sudah disediakan dua jalur untuk keluar, yang pertama jalur untuk normal yang kedua adalah  Jalur keluar “Emergency Exit’. Jalur yang di pakai saat itu adalah Jalur keluar “Emergency Exit’ karena kondisi saat itu mengancam keamanan presiden SBY. Setelah di halau oleh Paspampress aku bergegas kembali ruangan acar  ternyata sudah selasai acaranya dan bubar, Aku mecari-cari wartawan Detic.com yang sempat mengambil gambarku dengan tidak sengaja, namun belum rejekiku mungkin karena dia menghilang bagai di telan bumi.

Aku sangat bersyukur menikmati masa-masa mewujudkan impian nomer 49 itu. Ini bukan soal aku telah bertemu dengan Presiden yang sering muncul di TV, bukan juga soal aku telah  bersalaman dan dirangkul olehnya seperti ayah merangkul anak atau barangkali seperti merangkul putra bangsa. Namun rasa syukurku itu adalah merupakan bentuk kebahagiaan karena telah meraih mimpi yang tadinya sempat terfikir tidak mungkin. Mencapai impian dari sesuatu yang membayangkannya saja seperti tidak berani.

Dari situ aku bisa menarik kesimpulan bahwa untuk mewujudkan mimpi haruslah memiliki persiapan berupa kepantasan. Jujur saja saat itu acara bertemu dengan presiden SBY itu di hadiri oleh 3800 peserta namun hanya beberapa orang yang bisa bertemu dan bersalaman dengan presiden karena di jaga super ketat oleh Paspampres, upaya memperpantas diri itu aku lakukan dengan cara berpakaian rapi serapih-rapihnya, karena beberapa teman sesama mahasiswa yang lainya ada yang menggunakan jas almamater dari kampus namun segera di ketahui bahwa mereka mahasiswa sehingga langsung di larang, sedangkan waktu itu aku mempersiapkan sejak pagi dengan pakaian yang pantas, perkarayanya adalah karena akan bertemu dengan orang penting maka haruslah terlihat penting seperti yang di katakan oleh Dr. David J Szhcwartz dalam buku “The Magic Of The Thinking Big”.
<photo id="1" />

Adapun pelajaran dalam hal ini, adalah  tingkat ke-detail-an dalam menulis mimpi yang harus benar-benar akurat. Seperti misalnya karena aku hanya menulis “Ingin bertemu (Bersalaman) dengan Presiden Republic Indonesia secara langsung” Sehingga benar yang terwujud adalah apa yang seperti aku tulis tadi, padahal kalau bisa ingin bisa foto bersama namun karena yang di tulis hanya bersalaman sehingga hanya bersalaman yang bisa terwujud, meski sudah di photo oleh wartawan dari detik.com namun tetap saja tidak tau kenapa pas aku mau minta soft copy-nya wartawan itu menghilang begitu saja bagai di telan bumi jagad raya. Harus benar-benar detail menulis impian kita.

Ternyata dalam hidup ini  bisa di katakan kita adalah manusia yang berjalan di muka bumi untuk melakukan pembuktian-pembuktian atas  mimpi-mimpi kita, jika kita telah berani membayangkan impian kita, maka selanjutnya adalah, Tuhan meminta kita untuk     membuktikan impian kita  supaya mewujud menjadi nyata..

Semoga kita semua selalu bersemangat dengan usaha meraih apa yang menjadi impian kita. Beranilah bermimpi, Selain mimpi itu gratis ( bisa dibaca di https://www.facebook.com/notes/andi-yanto/bagiku-mimpi-itu-gratis-bagimu/10151907048109766) ternyata kita tidak sendirian dalam meraih mimpi itu, Tuhan akan memeluk mimpi-mimpi kita dan mengulurkan tangan-Nya untuk membantu kita mewujudkanya. Yakinlah. atas

(Doakan juga selanjutnya selain punya 101 mimpi aku juga punya tambahan mimpi nyleneh yang sempat terbayangkan oleh fikiran yaitu makan malam bersama Ratu Elizabeth 2,lebih detailnya  duduk di sebelah kanan ratu Elizabeth bersama jajaran tamu kehormatan dari kerajaan Inggris di Istana Buckingham Inggris (United Kingdom), biarlah orang kampung sepertiku punya mimpi nyeleneh seperti ini, Berani bermimpi. toh bermimpi itu gratis)

Semangat untuk terus meningkatkan kapasitas diri dan memantaskan diri karena masih banyak mimpi-mimpi lain yang menunggu untuk di realisasikan, impian ke mekah, impian membuat yayasan "Unggul Mandiri" ( bisa di baca di sini https://www.facebook.com/notes/andi-yanto/untuk-yayasan-unggul-mandiri-cinta-dan-kasih-sayang/10152336582304766 ), impian berkeliling ke minimal 50 negara untuk tugas mulia menginspirasi dunia dan berbagi motivasi dan mimpi mimpi yang lainya, semua aku serahkan kembali pada Allah. Semoga Ia meridhoinya. Allah maha pemurah, Allah maha penyayang.

Dalam hidup ini  bisa di katakan kita adalah manusia yang berjalan di muka bumi,  dengan dua kaki yang tak boleh pasrah, melainkan berusaha terus  menerus tanpa pernah ada kata menyerah untuk melakukan pembuktian-pembuktian atas  mimpi-mimpi kita, jika kita telah berani membayangkan impian kita, maka selanjutnya adalah, Tuhan meminta kita untuk membuktikan impian kita supaya mewujud menjadi kenyataan. ~ Sang Pembelajar ~

Di catat pada : Rabu 14 Mei 2014 Pukul 06:23 WIB di Rumah Sahabat (Muhammad Ishom ) Surabaya

Andi Yanto

Sang Pembelajar
Twitter @andiyantosmile

PIN BB 7436105E

Di tulis ulang dari Diary tercinta.
“Semangat menulis, satu hari minimal satu judul tulisan di tahun 2014”



0 komentar:

Posting Komentar

Setelah membaca tulisan di atas, silakan berikan tanggapan/ komentar/ inspirasimu di bawah sini :

Baca juga tulisan di bawah ini :