Belajar adalah suatu keniscayaan
yang harus di tempuh oleh siapapun yang menginginkan perubahan. Perubahan itu bisa berupa perubahan pada sebuah perkembangan pola pikir atau mindset dan perubahan dalam persepi untuk memandang sesuatu. Belajar merupakan sesuatu yang sangat penting untuk setiap manusia yang menginginkan perbaikan dalam dirinya. Jika mau berterus terang maka belajar juga bisa memiliki arti menerima dan mengevaluasi
diri dalam rangka menjadi lebih baik. Karena berubah menjadi lebih baik adalah suatu keharusan jika kita tidak mau rugi dalam mengisi hari-hari selama hidup di dunia, maka tak jarang jika kita mau mengamati di beberapa toko-toko buku yang mengajarkan personality delevopment atau Ilmu pengembangan diri pasti akan di singgung tentang memanfaatkan waktu sebaik mungkin.
Belajar bisa berbentuk apas saja, tidak selalu harus di tataran formal seperti di sekolah, kampus atau sebagainya. Belajar bia dimana saja yang terpenting ada semacam khasana atau nilai tambah yang masuk pada diri kita, distulah kita bisa di katakan bisa belajar. Belajarpun juga bisa kepada siapapun , apakah ia orang tua atau muda. Jangan pernah mentup diri dan apatis untuk pbelajar kepada yang lebih muda dari kita, karena tua bukanlah jaminan kalau orang tersebut sudah pintar atau bijak.
Seperti misalanya yang aku percayai dalam hal belajar. Aku
memang tidak merasa malu jika sekarang aku memang harus belajar banyak dari
orang yang lebih muda, tetapi bukan sembarangan pemuda, salah satunya adalah
seorang perempuan yang uniq, ia memilki kekuatan semangat yang luar biasa, namanya Ginani Hening Utami atau Ginani atau Gina, Well, dia adalah
perempuan yang menurut pemikiran aku cukup luar biasa, dia adalah mahasiswa ITB
jurusana Arsitektur, perencanaan, dan pengembangan kebijakan , dia usianya
selisih 3 tahun di bawah usiaku, dia alumni SMA N 1 Purwokerto, aku panggil dia sebagai adik,
meski tidak terlalu kenal juga, tetapi setidaknya (mungkin) dia tau
namaku Andi , karena dia pernah panggil aku “ka Andi” karena usiaku yang lebih tua
itu. Hehehe
Pertama kali kenal dik Gina, saat
belajar debat bahasa Inggris di sebuah UKM bahasa Inggris di Universitas Jenderal
Soedirman yang terkenal dengan namanya yaitu Student English Forum atau SEF Unsoed. Di SEF UNSOED sendiri memang sudah menjadi sebuah rutinitas untuk salah satu skill belajar debat yang di harapkan di milki oleh pengurusn SEF itu sendiri, termasuk aku yang baru mau belajar debat bahasa inggris. Di
sore yang cukup mendung itu, tepat di sebuah ruang kelas yang di pakai sebagai ruang buat
berlatih debat anak SEF tamapk sudah di tata rapi buat berlatih debat, ada 6 kursi yang di pasang berhadapan, beserta 3 kursi yang memenag sudah disipakan untuk duduknya dewan juri, aku yang memang pada waktu itu baru mau belajar cukup melihat latihan tersebut saja, Sore itu langit tampak kurang begitu akrab , sesekali terdengar suara gemuruh dari langit pertanda akan hujan, memang waktu itu lagit masih belum terlalu gelap. Aku melihat kelompok timnya adik Ginani dari yaitu 3 orang dari SMA N 1 Purwokerto memakai baju seragam osis lengkap beserta dasinya, mereka
yang memang saat itu sengaja di
undang oleh pengurus SEF untuk berlatih debat bersama di sekre SEF UNSOED yang dikenal sebagai HOS (House Of SEF), tim dik Gina di undang untuk berlatih memang bukan tanpa alasan karena timnya dik Gina yang saat itu telah dinobatkan sebagai pemenang
acara JSDC (Jenderal Soedirman Deabtaing Chamionship) yang diselenggarakan oleh SEF UNSOED pada tahun 2010, sehingga sengaja menanggil timnya dik Gina untuk berlatih bersama dengan para Newbie Debater of SEF supaya bisa transfer knowledge di bimbing dengan Adjudicator sekaligus Coach yang sudah berkompeten , acara berlatih bareng pun dimulai, aku melihat timnya di Gina sudah siap dengan
anggotanya untuk memperdebatkan sebuah motion terlihat dari persiapan buku Case-Build nya dan beberapa kertas kecil yang sengaja di siapkan ketika tempur nanati , aku yang waktu itu masih belum
tahu banyak tentang debat , hanya bisa menyaksikan latihan debat Newbie Debater of SEF dengan
adik-adik SMA itu. aku menyaksikan waktu itu adik gina berpenampilan rapi dengan baju osisnya dan wajah nya imut, pantes banget kalau di panggil adik imut.
Tak ada kesan yang berarti di
pertemuan itu, aku juga membiarkan waktu bergulung sesuai dengan peredaran
fitrahnya, Semburat tanya kadang sempat muncul di sudut pemikiranku, kenapa ada
orang yang sepinter dia, bayangkan saja, aku yang notabene sudah mahasiswa saja
kemampuannya masih pas-pasan. Dibandingkan dengan dia yang secara pendidikan masih SMA lebih tepatnya kelas
3 SMA sudah terlihat dengan jelas potensinya, brilliant aku menyebutnya.
Barangkali itu yang disebut
dengan potensi diri, dan aku bisa menyaksikan dari performanya ketika latihan
debat di ruang kelas sekre SEF itu. Adik Gina mendapatkan giliran untuk
menyampaikan Speech nya, terlihat waktu itu masih ada guratan grogi yang
menyelubungi raut wajah adik gina itu, sesekali juga sempat terbata-bata sewaktu menyampaikan argument nya, tetapi lambat laun terkesan berubahm argumentnya terdengan semakin lancar dan bagus, sekali lagi aku hanya berdecak kagum
melihat performance yang menurutku bagus, waktu itu latihan debatnya dengan
motion ”THW legalize women player in all competition”. Kebetulan untuk tim Government di pegang oleh tim dari Newbie Debater of SEF sedangkan untuk tim Opposition nya adalah tim dari
timnya SMA yang bukan lain adalah timnya dik GINA, latihan berlangsung seru, kedua tim itu terlihat meyakinkan para juri dengan argument dan rebuttalnya, aku yang waktu itu duduk sambil mencatat isi debat itu hanya bisa terpukau diam, ada semacam decak kagum dan salut
ketika mendengar agument yang di lontarkan dengan sangat meyakinkan, “Saya
tidak setuju dengan motion ini, bayangkan jika motion ini di implemetasikan, akan ada semacam pelecehan
missal contoh pertandingan sepak bola, ketika bola mengenai bagian “depan”
wanita itu akan membuat semacam hal yang tabu , karena lawan juga akan berpikir
berulang kali untuk ambil posisi itu …. dst“. Well, meurutku sangat brilliant sekali
argumentnya.
……. Aku senang dan merasa serius
ingin mempelajari sosok itu, rahasia yang bisa membuat bisa se-semangat
itu, yang aku maksud adalah adik Gina,
dalam hatiku bertanya, apa saja hal yang bisa membuat dia begitu brilliant
dalam berfikir, tidak cuma itu saja, apa yang membuat siswa semacam dik Gina
bisa memiliki rasa percaya diri yang besar seperti itu, itu mungkin hal yang
sederhana tetapi sekaligus menyisakan tanda tanya besar yang ingin segera aku
ungkap, dan inilah permulaian pengungkapan itu.
……………………………………………………………………………………….
Sudah lama aku ga bertemu dengan
dik Gina lagi, bukan aku rindu pada dia sebagai orang lain, tetapi aku seperti
mengaharapkan melihat dia lagi , seperti perasaan kakak yang ingin melihat adiknya.
Demikian sederhana harapan itu, hingga rumusan waktu membentuk sebuah
kesimpulan bahwa hari itu aku ketemu dik Gina yang waktu itu sedang mengkuti
acara simulasi SNMPTN yang diselenggarakan kerja sama antara KAMMI – UKI FISIP
(Unit kegiatan Islam) dan GANESHA di aula fisip UNSOED, pertemuan aku dengan dik
Gina memang tidak pernah terduga, tiba-tida aja dik Gina keluar ketika aku sedang
di meja pengurus daftar hadir peserta, tiba-tiba aku melihat ada sosok yang
sepertinya aku kenal, ia seperti dik
Gina , tanpa berlama-lama langsung saja aku memanggilnya
“Dik Gina, kamu dik
gina anak SMA N 1 Purwokerto apa bukan ” tanyaku ingin tahu.
“Ka Andi? Kaka disini juga ya?” tanya dik Gina heran.
“Ya, dik nie lagi bantu panitia, gimana tes simulasi SNMPTN nya, dik? ” lulus? Tanyaku
beruntun.
“Alhamdulialh lulus, kak”
jawabnya.
“Rencananya mau daftar kemana,
jurusan apa ?” tanyaku penasaran.
“Jurusana Arsitektur
perencanaan, dan pengembangan kebijakan,mas ”.
“di Univ mana,dik Gina?”
“Insya Allah di ITB,kak doanya ya
kak semoga lulus ketrima”
“Amin, insya Allah terkabul, semngat
ya dik” jawabku.
“Makasih ya,Kak ”
Tiba-tiba entah dari sudut yang
mana aku tidak tahu, aku mendengar suara orang yang meminta untuk seluruh peserta masuk
kedalam ruangan simulasi SNMPTN itu. Dan setelah itu, perjumpaan ku dengan adik Gina berakhir, itu adalah perjumpaan
terakhir aku dg dik Gina, aku salut sama potensial besar yang dimilikinya,
masih ingat kata-kata yang keluar dari mulutnya ketika dengan sungguh-sungguh
mengatakan akan melanjutkan study ke ITB ambil jurusan Arsitektur perencanaan,
dan pengembangan kebijakan. Benar-benar aku menyaksikan dengan telinga dan mata
sendiri ketika dik Gina mengatakan itu persaan ragu sedikitpun.
Belakanagan aku mendapati kabar
kalau dia menjadi peraih kategori 1st
best speaker pada sebuah acara lomba debat bahasa inggris tingkat nasional IVED
(Inter Versity Debating Champonship) 2013
di Bandung, seperti yang yang dikabarkan, bahwa ada yang yang menulis di
sebuah postingan bahwa dik Gina yang dulu datang sebagai peserta JSDC (Jenderal
Soedirman Debating Championship) dan memenangkan perhelatan itu dengan
mendapatkan juara paling worded yaitu juara 1 alias the winner dan berangkat
dari kegemilangan itu berlanjut ke tigkat mahasiswanya dia, dan hal ini menarik
rasa ingin tahu ku tenatng dimana dik GINA kuliah sekarang, dan kebetulan juga
aku mendapati sebuah link blognya dia http://ghiena-melody.blogspot.com/
, kemudian aku membukanya, Great, blognya sangat menarik, bagus dan inspiratif yang
membuat aku ingin membacanya, dan setelah aku baca satu-persatu aku seperti
mendapatkan sebuah real motivation story , aku baca satu persatu, halaman yang
pertama aku baca adalah artikel yang berjudul “Jangan takut gagal” yang
menceritakan tentang sebuah pengalaman
pribadi dik Gina dari termotivasinya dia melalui kata-katanya Mario
teguh ketika sedang proses pendaftaran ke ITB yang penuh dnegn jatuh bangun,
peluh doa dan usaha keras, kemudian aku balik lagi halaman blognya itu, aku
menemukan artikel nya dik gina yang berisi tentang kata-kata motivasi dari buku
penulis best seller dunia- favoriteku
David J Schwartz yang berjudul “The Magic and the Thinking Big” atau “berpikir
dan berjiwa besar” article yang berisi
tentang ajakan untuk berfikir positif
“Kita adalah apa yang kita fikirkan tentang diri kita” begitulah catatan
kata-kata yang tertampang di halaman blog dik Gina persis seperti kata-kata
langsung dari penulisnya sendiri om David J Schwartz. Dan dilanjutkan juga aku
baca tulisana teenlit-nya yang gokil penuh kekuatan imajiner yang dahsyat. ada juga novel garapanya yang menurutku bagus dan penuh intelektualitas yang di padu dengan imajinasi daya tinggi.
Dari situ, setelah membaca beberapa halaman blognya
dik Gina, aku teringat suatu hal yang pernah lewat, aku menyebutnya sebagai saat
kata-kata kesungguhan berbuah menjadi kenyataan, ya kata-kata kesungguhan
tentang sebuah harapan besar tentang mimpi dik Gina yang ingin melanjutkan
kuliah ke ITB dengan mengambil jurusan yang di impikan nya yaitu jurusan Arsitektur
perencanaan, dan pengembangan kebijakan, dan itu benar benar bisa diraihnya,
aku seperti menetes air mata haru, aku
masih ingat ketika detik detik dik Gina mengatkan kalau dia mau ambil
jurusan itu, sungguh begitu yakin, seyakin-yakinnya. Belum puas rasa kagumku
pada adik Gina itu aku buka-buka isi
seluruh blognya, banyak sekali kekayaan intelektualitas yang membekas dalam
wujud tulisnya, begitu kagum dengan tulisan-tulisanya, aku merasakan bahwa dik
Gina adalah salah satu anak yang mendapatkan didikan sempurna dari kedua orang
tuanya, nilai nilai religinya dapat,
kecerdasan dan wawasanya begitu kental membekas di tulisanya, apalagi potret
achievementnya begitu banyak, sebuah perjuangan yang berbuah erwujudnya
mimpi-mimpi, sungguh membuat ku iri dalam hal positif, dik Gina, orang yang
oleh aku anggap sebagi adik yang hebat,
aku banyak belajar darinya, semangat dik Gina, semua yang ku tulis ini seolah
menyiratkan pesan, bahwa pemuda siapapun kita, harus selalu
tetap semangat.
Aku merasa perlu untuk senantiasa belajar lebih apalagi dengan pemuda-pemuda yang penuh semangat
Sang Pembelajar.
0 komentar:
Posting Komentar
Setelah membaca tulisan di atas, silakan berikan tanggapan/ komentar/ inspirasimu di bawah sini :